KULON PROGO – Pemerintah Kalurahan Gulurejo, Lendah bersama petani berhasil mencetak sawah baru seluas 5,16 hektare di Bulak Rowo Jembangan. Hanya saja, lahan yang ada kerap tergenang air saat musim penghujan.
“Kami berhasil mencetak sawah baru seluas ,16 hektare di Bulak Rowo Jembangan,” kata Lurah Gulurejo, Bejo Santoso saat wiwitan dan panen raya padi, Kamis (10/4/2025).
Dengan penambahan sawah baru ini, total ada 115,16 hektar lahan pertanian produktif. Hanya saja sampai saat ini baru sekitar 110 hektare yang sudah ditanami padi.
Artikel Terkait
Bejo mengatakan, permasalahan yang dihadapi petani di Bulak Rowo Jembangan berupa genangan air. Lokasi sawah berupa hilir pembuangan air hujan. Air sungai di Rowo Jembangan menumpuk, sehingga saat musim penghujan genangan air bisa terjadi antara 3-4 hari.
“Kami mohon agar bisa dilakukan normalisasi sungai akibat pendangkalan dan penguatan tanggul Rowo Jembangan. Di Sungai Rowo Jembangan juga ada beberapa jembatan dan bendungan, yang juga terkena dampak abrasi dan pendangkalan,” katanya.
Bupati Kulon Progo Agung Setyawan mengatakan, pemkab sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu dan Opak (BBWSSO) dan Pemda DIY. Namun sudah sekitar tiga tahun berjalan, belum ada sentuhan normalisasi sungai Rowo Jembangan.
“Ini perlu penanganan secepatnya,” katanya.
Agung mendorong hasil pertanian untuk dimaksimalkan. Petani sudah saatnya menggunakan alat pertanian. Apalagi sudah banyak petani milenial yang mengembangkan komoidtas cabai, semangka ataupun melon.
“Pendidikan taruna tani telah dilaksanakan di Kulon Progo. Setiap periode ada sekitar 50 peserta,” katanya.