KULON PROGO – Dinas Kebudayaan atau Kundha Kabudayan Kulon Progo menyiapkan dua program besar dalam pelestarian kesenian. Tidak hanya fokus pada kesenian lokal, namun juga pada pelestarian sanggar kesenian agar bisa bertahan dan berkembang.
Kepala Dinas Kebudayaan Kulon Progo, Joko Mursito mengatakan ada dua program besar yang akan didanai Dana Keistimewaan DIY. Keduanya akan mengangkat kesenian lokal yang ada di desa-desa atau kalurahan.
Program pertama adalah Sigro Mèntas Sigro Mentas yang berarti segera tampil dan segera bangkit. Program ini akan menyasara kesenian di desa yang mati suri agar bisa bangkit dan berkembang.
Sedangkan yang kedua melalui program Sambang Rewang yang fokus mmebantu sanggar kesenian yang sudah tua dan nyaris punah.
Artikel Terkait
“Sigro Mèntas perlu dikembangkan karena nilai budaya dan kearifan lokal di dalamnya,” katanya.
Program ini akan menyasar pada kalurahan dengan kategori miskin. Joko ingin upaya pelestarian, pembinaan dan pengembangan kesenian lokal juga berdampak pada kesejahteraan.
“Nanti akan didampingi keseniannya, kuliner khas yang ingin diangkat, serta UMKM yang ada di kalurahan tersebut,” ujarnya.
Sedangkan program kedua untuk membangkitkan lagi kesenian yang sudah eksis namun lama tak tersentuh. Koordinasi pun dilakukan dengan pemerintah kapanewon hingga kalurahan dalam menjalankan dua program tersebut.
“Programnya terutama menyasar pada pemberdayaan masyarakat serta pengentasan kemiskinan,” jelas Joko.
Disbud akan berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata yang akan diujicobakan pada bulan November ini. Nantinya akan efektif dijalankan pada tahun 2026.















