Dinas Pertanian dan Pangan Tutup Pasar Hewan Terpadu Pengasih, Ini Alasannya

Sayoto Ashwan

Dinas Pertanian dan Pangan menutup Pasar hewan terpadu Pengasih setelah banyak ternak kena penyakit mulut dan kuku (PMK), Jumat (24/1/2025). (foto: istimewa)

KULON PROGO – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulonprogo menutup Pasar Hewan Terpadu Pengasih, mulai Sabtu (25/1/2025). Penutupan akan dilaksanakan selama 14 hari sampai 7 Februari 2025 untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang sapi, kambing dan domba.

“Selama 14 hari mulai 25 Januari sampai 7 Februari, Pasar Hewan terpadu Pengasih ditutup untuk mencegah penularan Penyakit Mulut dan Kuku, khususnya sapi dan kambing,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo, Drajat Purbadi, Jumat (24/1/2025).

Menurutnya, penutupan ini sudah disosialisasikan kepada pedagang dan masyarakat. Dinas memasang informasi penutupan melalui spanduk, pengeras suara dan menyebarkan informasi ini melalui berbagai grup WhatsApp (WA).

Selama pasar ditutup akan dilakukan penyemprotan desinfektan, untuk memutus siklus hidup virus PMK. Sedangkan kasus di Kulonprogo sepanjang 2025 ini ada 29 sapi yang terpapar PMK, dan dua sudah sembuh.

“Untuk kasus kematian tidak ada,” katanya.

Dinas sudah melakukan pengendalian dengan memaksimalkan vaksinasi yang sudah dimulai 20 Januari 2025. Seluruh dokter hewan di puskeswan diturunkan dengan sistem jemput bola.

“Target per hari, setiap puskeswan memberikan vaksinasi pada 25 ekor sapi,” katanya.

Sebelum vaksinasi, dinas akan turun ke kalurahan untuk mendata populasi sapi. Dinas juga akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan sapi tidak dalam kondisi bunting. Sapi unting tidak boleh diberikan vaksinasi.

“Untuk target vaksinasi 30.100 dan sudah menyasar 1.050 sapi bulan ini akan ada bantuan 2.300 dosis vaksin,” katanya.

Dinas juga melakukan monotoring terhadap sapi-sapi di tingkat pedagang untuk memastikan ternak yang masuk bebas PMK. Pedagang juga diimbau untuk tidak mendatangkan sapi dari luar daerah. Jikapun ada harus memiliki surat keterangan kesehatan hewan

“Kalau ada gejela klinis seperti demam, luka mulut dan kaki untuk segera dipisahkan dan melapor ke puskeswan,” ujarnya.

Seorang pedagang Sarjiyo mengaku tidak masalah adanya penutupan Pasar Hewan Terpadu Pengasih. Sebab dia biasa melakukan transaksi jual beli ternak di rumahnya.

“Saya biasa di rumah. Semua sapi-sapi kami cek kesehatannya sehingga sehat. Kalau ada yang sakit nanti diobati dan dipisah,” katanya.

Rekomendasi Untuk Anda

News

Dinas Pertanian dan Pangan Tutup Pasar Hewan Terpadu Pengasih, Ini Alasannya

KULON PROGO – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulonprogo menutup Pasar Hewan Terpadu Pengasih, mulai Sabtu (25/1/2025). Penutupan akan dilaksanakan ...

Ekbis

Ketetapan Pajak PBB P2 Kulon Progo tahun 2025 Sebesar Rp27,44 Miliar

KULON PROGO – Potensi pendapatan daerah yang disumbang dari Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) di Kabupaten ...

News

Kemenag Kulon Progo Raih Juara Publikasi Award

KULON PROGO – Kantor Kementerian Agama Kulon Progo berhasil meraih juara Publikasi Award yang digelar Kemenag DIY. Penghargaan diserahkan Kakanwil ...

News

SOTK Baru, 429 Pejabat Kulon Progo Dilantik

KULON PROGO – Sebanyak 429 pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo dilantik untuk menduduki jabatan baru, Senin (20/1/2025). ...

News

HUT DPRD Kulon Progo ke-72, Ketua Dewan: Membangun dan Mengabdi kepada Rakyat

KULON PROGO – Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD) Kulon Progo genap berusia 72 tahun pada Minggu (19/1/2025). Ketua DPRD Kulon ...

News

Prakiraan Cuaca Rabu 22 Januari 2025, Hujan Sedang Bakal Guyur Kulon Progo

KULON PROGO – Prakiraan cuaca hari ini Rabu, 22 Desember 2025. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan bakal ada ...

Tinggalkan komentar