Foto Kostum Belanda Jadi Cerita Baru di Jantung Wisata Yogyakarta

Sayoto Ashwan

sejumlah wisatawan berfoto di Malioboro dengan pakaian klasik seperti Noni Belanda. (foto: istimewa)

YOGYAKARTA – Suasana sore di kawasan Malioboro, Yogyakarta terasa sedikit berbeda dari biasanya. Hiruk pikuk wisatawan memenuhi jalur pedestrian. Namun di tengah keramaian itu, sebuah pemandangan unik berhasil mencuri perhatian siapa pun yang melintas.

seorang gadis muda berdiri sambil memegang payung renda putih. Gaun panjang berwarna krem membalut tubuhnya, dipadukan dengan topi lebar yang menaungi wajahnya yang tersenyum malu-malu. Tak jauh darinya, seorang laki-laki dengan setelan jas klasik berpose sambil memegang tongkat kayu.

Sekilas, keduanya tampak seperti pasangan bangsawan dari masa kolonial yang tersesat di tengah modernitas Malioboro. Pemandangan ini seolah menghidupkan kembali napas sejarah di pusat wisata Yogyakarta.

Wisatawan kini datang bukan hanya untuk berbelanja atau berjalan-jalan, namun juga untuk merasakan sensasi menjadi tokoh dalam foto jadul. Sesuatu yang dulu hanya bisa dilihat di museum atau buku sejarah, kini tampak nyata dan bisa dirasakan secara langsung.

Busana noni Belanda dan tuan meneer tergantung rapi di sisi jalan. Warna-warnanya lembut, detail renda dan lipatan kainnya terurus dengan teliti. Siapa pun yang melihatnya mudah tergoda untuk mencoba pulang sebentar ke masa lalu.

“Unik banget. ini seperti nostalgia di masa lalu,” ujar Angelina, salah satu wisatawan, Kamis (11/12/2025).

Vicent Rafael, penyedia jasa foto busana noni Belanda, menyebutkan bahwa setiap hari antrean wisatawan bisa mencapai puluhan orang. Mulai dari anak kecil, pasangan muda, traveler solo, hingga turis mancanegara yang baru pertama kali datang ke Yogyakarta.

“Saat akhir pekan atau libur panjang, antrean itu bisa mengular sampai dua kali lebih panjang,” katanya.

Pelaku usaha lainnya, Tekadono, menilai tren ini sebagai keberuntungan yang lahir dari kreativitas warga lokal. Malioboro selalu punya cara untuk membuat orang jatuh cinta.

“Ada yang datang karena kulinernya, ada yang mencari batik, ada juga yang hanya ingin menikmati hangatnya suasana jalanan yogyakarta. kini semakin istimewa dengan foto-foto tentang Yogyakarta,” ujarnya.

Tren foto berbusana ala noni Belanda ini menambah warna baru bagi Malioboro yang menciptakan pengalaman unik yang memadukan nostalgia, estetika, dan cerita lama yang kembali dihidupkan dalam satu jepretan.

Rekomendasi Untuk Anda

News

Ikrar Antikorupsi dalam Tembang Pocung Antarkan Kulon Progo Cetak Rekor MURI

KULON PROGO – Pemkab Kulon Progo bersama Kejaksaan Negeri Kulon Progo mengemas gerakan antikorupsi dengan pendekatan budaya Jawa. Pembacaan ikrar ...

Pariwisata

Air Mata Syukur Iringi Pengangkatan 2.018 PPPK Paruh Waktu Kulon Progo

KULON PROGO – Tangis haru dan senyum lega menyatu di Taman Budaya Kulon Progo saat ribuan PPPK Paruh Waktu akhirnya ...

News

Raih Predikat “Sangat Inovatif”, Kulon Progo Borong Penghargaan IGA 2025

KULON PROGO – Laju inovasi Kabupaten Kulon Progo kian tak terbendung. Pemerintah Kabupaten Kulon Progo kembali menorehkan prestasi di tingkat ...

News

Merawat Warisan Leluhur, Seniman dan Budayawan Kulon Progo Terima Penghargaan 2025

KULON PROGO – Dedikasi panjang para pelaku seni dan budaya Kulon Progo dalam menjaga warisan leluhur mendapat apresiasi dari Pemerintah ...

Pariwisata

Foto Kostum Belanda Jadi Cerita Baru di Jantung Wisata Yogyakarta

YOGYAKARTA – Suasana sore di kawasan Malioboro, Yogyakarta terasa sedikit berbeda dari biasanya. Hiruk pikuk wisatawan memenuhi jalur pedestrian. Namun ...

Ekbis

ISIF 2025, Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci Percepatan SDGs Indonesia

YOGYAKARTA – Indonesia Social Investment Forum (ISIF) 2025 digelar di Hotel Tentrem, Yogyakarta, selama tiga hari, 9–11 Desember 2025. Forum ...

Tinggalkan komentar