KULON PROGO – Bupati Kulon Progo Agung Setyawan mendorong modernisasi pertanian dalam mendukung terwujudnya Program Ketahanan Pangan. Bupati juga mengajak anak muda untuk kembali bertani.
“Kalau ditaman dengan alat lebih efisien waktu dan tenaga,” kata Agung saat mengikuti Gerakan Tanam Padi Serentak di 14 Provinsi secara daring di Balai Penyuluh Pertanian Kapanewon Panjatan, Kulon Progo, Rabu (23/4/2025).
Menurutnya pemanfaatan teknologi membuat penanaman lebih efektif. Lahan seluas 1 hektare bisa diselesaikan dalam waktu 2 jam. Sedangkan secara manual butuh 5-6 orang membutuhkan waktu setengah hari.
Artikel Terkait
“Kalau dihitung secara ekonomis akan terjadi sebuah penyusutan biaya produksinya,” kata Agung.
Pemkab Kulon Progo juga melakukan uji coba varietas padi Gama pora. Diharapkan varietas ini cocok sehingga hasil produksi pertanian lebih tinggi.
“Kulon Progo menyambut baik program-program ketahanan pangan dan optimis mampu mendukung ketahanan pangan di DIY,” katanya.
“Untuk penyediaan alat dan bibit padi ini kita bekerja sama dengan
Kementerian Pertanian melalui Balai Perakitan Modernisasi Pertanian (BRPM) Yogyakarta akan mendukung peralatan dan benih untukmewujudkan Kulon Progo sebagai lumbung pangan.
Agung berharap Kulon Progo kembali menjadi pusat penangkar bibit bersertifikasi untuk tingkat DIY maupun nasional. Generasi muda akan didorong untuk menyukseskan program ketahanan pangan melalui program Taruna Tani.
“Bertani itu tidak memalukan, bertani itu tetap bisa sejahtera bisa kaya. Asalkan dilakukan dengan sepenuh hati dan dengan satu teknologi yang benar,” ujar Agung.
Presiden Prabowo Subianto melakukan tanam padi di Sumatera Selatan. Prabowo menyaksikan penanaman padi menggunakan drone dengan luasan 1 hektare selama 1 jam.