KULON PROGO – InJourney Airports melakukan aksi nyata dalam melawan stunting di masyarakat. Mereka menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) berupa paket makanan tambahan, obat-obatan dan multivitamin untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak balita di Hargotirto, Kokap, Kamis (3/10/2025).
Branch Communication dan CSR Dept Head PT Angkasa Pura Indonesia, Anita Herawati mengatakan, program pemberian makanan tambahan (PMT) tahun 2025 diberikan kepada 300 balita, sebanyak 1.200 paket untuk empat kali distribusi. Selain itu juga ada pemberian makanan tambahan pemulihan bagi 40 balita kurang gizi selama 60 hari, 300 paket multivitamin untuk mendukung tumbuh kembang balita.
“Ini program lanjutan tahun lalu untuk membantu meningkatkan kualitas kesehatan balita di Kulon Progo,” kata Anita.
Artikel Terkait
General Manager PT Angkasa Pura Bandara YIA, Rully Artha mengatakan, Injourney berkomitmen untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Generasi yang akan datang harus disiapkan, salah satunya dengan melakukan pencegahan dan penanganan stunting.
“Selain bantuan ini, kami juga berkolaborasi dengan puskesmas. Setiap Rabu petugas akan turun melakukan observasi di lapangan,” katanya.
Program ini tidak hanya menyasar di Hargotirto saja. Nantinya juga akan meluas di beberapa desa di Kabupate Kulonprogo, agar kasus stunting bisa ditekan.
“Program akan berkelanjutan, tidak hanya di Kokap,” katanya.
Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan, mengapresiasi PT Angkasa Pura dalam mendukung Pemkab Kulon Progo dalam meningkatkan status gizi anak. Sinergi antara pemerintah dengan dunia usaha diharapkan dapat memberikan asupan gizi seimbang yang menunjang tumbuh kembang optimal balita di Kulon Progo.
Penanganan stunting harus dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya melalui pemberian makanan tambahan. Namun harus memperhatikan kondisi kesehatan, psikologi, serta kesejahteraan keluarga.
“Stunting bukan hanya persoalan gizi, tetapi juga terkait kesiapan orang tua dalam mendukung tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan,” katanya.
Agung mengatakan, upaya pencegahan harus dilakukan secara komprehensif mulai dari kesehatan ibu hamil, kondisi psikologis, hingga pola asuh yang baik serta pemberdayaan ekonomi keluarga.
“Program pemberdayaan masyarakat, seperti menanam tanaman pangan dan beternak secara mandiri bisa untuk dapat memenuhi kebutuhan gizi sekaligus meningkatkan kesejahteraan,” katanya.