KULON PROGO – Anggota Komisi C DPRD DIY, Lilik Syaiful Ahmad mendorong revitalisasi peran bank sampah dalam mengatasi persoalan sampah. Jika dikelola dengan baik, bank sampah bisa menggerakkan ekonomi baru.
“Bank Sampah harus lebih baik, harus lebih unggul dari pengepul rongsok,” kata Lilik pada Pembinaan Pengelolaan Sampah Mandiri di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kulonprogo, Selasa (10/6/2025).
Politisi Partai Golkar yang tinggal di Kokap ini mengatakan, bank sampah memiliki modal kepercayaan yang tinggi dari masyarakat. warga secara ikhlas menitipkan barang-barang bekasnya ke bank sampah, Sementara tukang rogsok harus membayar dulu kalau ingin membawa barang dari masyarakat.
Artikel Terkait
Namun dalam praktiknya, omzet bank sampah masih sangat minim. Tidak ada yang mampu menghasilkan transaksi hingga Rp100 juta, yang jauh dari omzet tukang rongsok.
“Kalau butuh regulasi dinas harus menyiapkan payung hukumnya agar bank sampah lebih baik,” katanya.
Saat ini masyarakat sudah hafal betul dengan konsep pemilahan sampah. Pengelola Bank Sampah tahu betul apa itu reduce, reuse ataupun recycle. Namun mereka tidak hafal dengan managemen dan pengelolaan dana.
“Perlu adanya sosialisasi sampai generasi milenial, agar informasi pengelolaan sampah bisa ditanamkan sejak dini,” katanya.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kulonprogo, Arif Martono mengatakan, di Kulonprogo ada sekitar 134 bank sampah dan yang aktif ada sekitar 90-96. Masalah yang dihadapai bank sampah karena belum semua masyarakat melakukan pemilahan sampah.
“Kami akan edukasi di masyarakat sampai di sekolah agar bank sampah bisa lebih berdaya,” katanya.