Pemkab Kulon Progo dan SIGAB Sepakat Kembangkan Desa Inklusif

Sayoto Ashwan

Bupati Kulon Progo Agung Setyawan dan Direktur SIGAB M Joni Yulianto menunjukkan surat perjanjian (MOU) tentang Desa Inklusif, di Aula Adikarto Pemkab Kulon Progo, Selasa (2/7/2025). (foto: istimewa)

KULON PROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo bersama Lembaga Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB) sepakat untuk mengembangkan desa inklusi. Nota kesepakatan tentang Program Desa Inklusif untuk Penyandang Disabilitas ditandatangani Bupati Kulon Progo Agung Setyawan, Rabu (2/7/2025).

Nota kesepakatan ini menjadi tonggak penting dalam upaya bersama menciptakan lingkungan desa yang ramah dan inklusif, khususnya bagi kelompok rentan dan penyandang disabilitas.

Direktur Eksekutif SIGAB, M Joni Yulianto mengatakan MoU ini merupakan tindak lanjut dari kolaborasi yang telah terjalin sebelumnya dalam upaya pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas. Kolaborasi ini untuk memperkuat pemenuhan hak difabel melalui beberapa kegiatan utama, antara lain pengembangan desa inklusif serta peningkatan akses ketenagakerjaan melalui penguatan Unit Layanan Disabilitas (ULD) di bidang ketenagakerjaan.

“Semoga kerja sama ini akan memperluas desa inklusif di seluruh Kabupaten Kulon Progo,” katanya.

Kerja sama ini juga menjadi landasan untuk kolaborasi yang lebih luas dan berkelanjutan, guna memperkuat serta mengarusutamakan kepentingan difabel. Hal ini sejalan dengan Perda Nomor 3 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Penyandang Disabilitas.

“Harapannya, pembangunan yang berlangsung di Kulon Progo ke depan semakin inklusif dan tidak ada yang tertinggal,” katanya.

Bupati Kulon Progo Agung Setyawan mengatakan, MoU ini menjadi langkah awal yang sangat berarti bagi Kulon Progo dalam membangun daerah yang inklusif bagi penyandang disabilitas, baik dari sisi kesempatan maupun aksesibilitas fasilitas umum. Kalurahan Kaliagung menjadi contoh dalam pemberdayaan penyandang disabilitas dengan memberikan akses kerja, membina UMKM, hingga mengalokasikan lahan garapan dari tanah kas desa (TKD).

“Ini patut menjadi contoh bagi kalurahan lainnya,” tuturnya.

Kabupaten Kulon Progo memiliki sejumlah penyandang disabilitas yang berprestasi di bidang olahraga. Salah satunya Qonita yang meraih medali pada olimpiade paralimpik di Paris.

Rekomendasi Untuk Anda

News

Nenek di Panjatan Meninggal Jadi Korban Tabrak lari

KULON PROGO – Sum (74) warga Pedukuhan VIII, Bojong, Panjatan, Kulon Progo meninggal dalam kecelakaan di Jalan KH Hisyam, tepatnya ...

Olahraga

Buka Turnamen Bola Voli Bupati Cup 2025, Agung Setyawan: Semoga Lahir Atlet Berprestasi

KULON PROGO – Turnamen Bola Voli Bupati Cup 2025 antar kapanewon digelar di Jatimoncer Sport Tourisme, Pengasih 5-26 Juli 2025. ...

Pariwisata

Jogja Volkswagen Festival 2025 Bakal Dimeriahkan Penampilan Sheila on 7

YOGYAKARTA – Jogja Volkswagen Festival (JVWF) 2025 akan kembali digelar di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas Universitas Gadjah Mada (GIK UGM) ...

News

Dinas Kebudayaan Kulon Progo Sukses Gelar Pekan Kebudayaan Daerah 2025

KULON PROGO – Dinas Kebudayaan Kulon Progo sukses menggelar Pekan Kebudayaan Daerah Kulon Progo di Taman Budaya Kulon Progo (TBK) ...

News

Peaceful Muharam, Kemenag Kulon Progo Bagikan Bantuan bagi Anak Yatim dan Difabel

KULON PROGO – Kementerian Agama Kulon Prgo menggelar Peaceful Muharam dengan membagikan paket bantuan kepada anak yatim dan dhuafa, Jumat ...

News

KKN UGM di Kulon Progo Didorong Berdayakan Masyarakat

KULON PROGO – Universitas Gadjah Mada (UGM) akan menggelar Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode 2 tahun 2025 di sejumlah wilayah ...

Tinggalkan komentar