KULON PROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo menguatkan kembali intervensi spesifik dan sensitif dalam percepatan penurunan stunting. Sinergi lintas sektoral sangat diperlukan untuk menurunkan angka stunting yang masih tinggi.
”Intervensi harus terus dilakukan untuk menurunkan angka stunting, yang dari tahun ke tahun terus menunjukkan pencapaian yang baik,” kata Bupati Kulon Progo Agung Setyawan pada Rembug Stunting Tingkat Kabupaten Kulon Progo Tahun 2025 di Hotel Morazen YIA, Senin, (26/5/2025).
Agung mendorong adanya sinergitas lintas sektor dalam penanganan stunting. Stunting tidak bisa diselesaikan oleh satu lembaga atau sektor saja.
Artikel Terkait
“Kita perlu intervensi yang terintegrasi dan kolaboratif, sebagaimana yang menjadi tema kita hari ini,” ujarnya.
Pemkab Kulon Progo akan terus berkomitmen melaksanakan intervensi gizi spesifik dan sensitif, melalui integrasi program antara sektor kesehatan, pendidikan, sosial, pertanian, dan lainnya.
Sekretaris Daerah Kulon Progo Triyono mengatakan, pada awal 2025, terjadi fluktuatif dalam penanganan stunting. Pada bulan Januari berada diangka 10,68 persen, Februari 10,86 persen dan April sudah 10,76 persen.
“Kasusnya masih fluktuatif sehingga perlu sinergitas lintas sektoral,” katanya.