KULON PROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo menggencarkan program revitalisasi pertanian untuk mewujudkan kesejahteraan petani. Banyak potensi pertanian yang bisa dikembangkan di Kulon Progo, salah satunya kopi.
“Revitalisasi sebagai penguatan akan mengandeng kalurahan, dunia pertanian dan lainnya,” kata Bupati Kulon Progo Agung Setyawan usai menanam kopi di Agrowisata Trajumas, Kalinongko, Samigaluh (19/6/2025).
Menurutnya, Kulon Progo memiliki banyak potensi seperti gula semut, kelapa dan kakao. Kulon Progo menjadi satu daerah yang mempunyai syarat tumbuh untuk kopi yang sangat cocok.
Artikel Terkait
“Kalau pengen, sekarang tinggal mengatur bagaimana tata kelola kopi ini,” ujar Agung.
Bupati meminta Dinas Pertanian membuah keseragaman standarisasi kualitas dan kuantitas eksporagar produk yang dihasilkan bisa masuk pasar ekspor. Jika memungkinkan dibuat satu merk dagang yang bisa dipakai bersama-sama oleh UMKM agar mempermudah ekspor.
“Rencananya akan dijalin komunikasi dengan beberapa kolega terkait ekspor ini,” ujarnya.
Kepala Bidang Perencanaan dan Pengendalian Urusan Keistimewaan, Paniradya DIY, Nur Ikhwan Rahmanto mengatakan, salah satu tujuan Undang-Undang Keistimewaan DIY adalah menyejahterakan masyarakat. Di dalam grand desain keistimewaan yang terkandung pada Pergub 13 Tahun 2023, disebutkan salah satu yang menjadi 11 atau 12 prioritas adalah pengembangan potensi di satuan ruang strategis.
“Kalau di Kabupaten Kulon Progo, ada berapa satuan ruang strategis, seperti di Perbukitan Menoreh, ada Kota Wates, pantai selatan, dan juga ada di Girigondo. Ada berapa satuan ruang strategis yang kita coba gali potensinya,” ujarnya.
Dalam Satuan Ruang Strategis Perbukitan Menoreh, di dalamnya termasuk Pagerharjo yang sudah diintervensi dana keistimewaan. Ada kalurahan mandiri budaya, dan Pagerharjo sudah mendapatkan anggaran dana keistimewaan melalui bantuan keuangan khusus ke kalurahan.