KULON PROGO – Perkembangan teknologi telah melahirkan berbagai macam aplikasi digital. Sistem pembayaran kini semakin mudah cukup dengan scan barcode menggunakan handphone.
Kabid Penaiszawa Kanwil Kemenag DIY, Nurhuda mengatakan, kemajuan teknologi ini menjadi tantangan bagi takmir masjid dalam menghimpun zakat, infat, sedekah dan wakaf (Ziswaf). Takmir harus mampu mengupgrade sistem digital ini dengan menyediakan barcode pada penerimaan ziswaf.
”Penggunaan aplikasi digital diharapkan dapat memudahkan jemaah dalam menyalurkan ziswaf,” kata Kabid Penaiszawa Kanwil Kemenag DIY, Nurhuda pada Sosialisasi Aplikasi Bantu Masjid di Aula Gedung PLHUT Kemenag Kulon Progo, Selasa (19/11/2024)
Artikel Terkait
Menurutnya, generasi milenial atau dikenal dengan Gen Z gemar melakukan transaksi digital. Cukup scan barcode menggunakan handphone, mereka melakukan pembayaran secara digital.
“Cara ini lebih praktis aman dan efisien,” katanya.
Kasubbag TU Kemenag Kulon Progo, Saeful Hadi mengatakan, masjid di era digital harus segera mengembangkan sistem Ziswaf yang ada. Takmir Masjid harus memelajari kemajuan teknologi guna memberikan pelayanan yang tepat bagi umat.
“Takmir masjid juga harus belajar teknologi mengingat dakwah juga bisa dilakukan secara digital dengan media sosial atau saluran yang lainnya,” ujarnya.
Tenaga Ahli bidang UMKM Bank Indonesia, Mahmudi mengatakan, aplikasi Bantu Masjid menjadi jembatan kebaikan untuk mendukung sarana beribadah melalui ziswaf secara online. Aplikasi ini memiliki beragam fitur penggalangan infaq dan donasi program masjid melaui QRIS, publikasi kegiatan masjid hingga laporan keungan masjid.
”Aplikasi ini untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat di dalam menyalurkan Ziswaf bagi Masjid,” katanya.