Tuntas! Koperasi Desa Merah Putih Terbentuk di 88 Kalurahan

Sayoto Ashwan

Sekda Kulonprogo Triyono (kiri) bersama perwakilan dari Pemda DIY dalam rakor koperasi desa merah putih di Aula Adikarto, Kompleks Pemkab Kulon Progo, Senin (8/7/2025). (Foto: istimewa)

KULON PROGO – Kabupaten Kulon Progo berhasil membentuk Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di seluruh 88 kalurahan/kelurahan. Koperasi ini lahir dari musyawarah khusus untuk melahirkan BUMDes milik rakyat,

“Selamat kepada Dinas Koperasi dan UKM Kulon berhasil menjadi yang pertama secara nasional menyelesaikan 100% pembentukan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP),” kata Kepala Bidang Koperasi Dinkop dan UMKM DIY, Setyo Hastuti pada rakor Lumbung Mataraman sebagai pilar utama Koperasi Desa Merah Putih di Aula Adikarto, Kompleks Pemkab Kulon Progo, Senin (7/7/2025).

Menurutnya, koperasi ini berbeda dengan koperasi konvensional. KDMP lahir melalui musyawarah khusus dan dirancang sebagai badan usaha milik masyarakat. Minimal 70 persen warga menjadi anggota sekaligus pemilik.

“Kolaborasi strategis juga dibangun dengan program Lumbung Mataraman sebagai penggerak ketahanan pangan, baik sebagai unit usaha koperasi, bagian dari Bumkal, maupun melalui kemitraan usaha,” kata Hastuti.

Lurah nantinya akana didorong sebagai pengawas untuk memastikan tata kelola koperasi berjalan transparan dan profesional.

“KDMP bukan sekadar program, melainkan langkah konkret menuju kemandirian ekonomi desa di Kulon Progo dan Indonesia,” katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo, Drajat Purbadi mengatakan, program Lumbung Mataram selaras dengan Pergub DIY Nomor 52 Tahun 2023, yang memberikan ruang bagi kabupaten untuk mengajukan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) urusan keistimewaan. Program ini meliputi berbagai kegiatan dari skema pengumpulan, pengusulan, serta kaitannya dengan kebijakan Koperasi Desa Merah Putih.

“Lumbung Mataraman adalah lumbung pangan hidup berbasis rumah tangga, ada kegiatan menanam, beternak, dan mengelola lahan pekarangan secara terpadu atau integrated farming,” kata Drajat pada koordinasi Lumbung Mataram di Aula Adikarto, Senin (7/7/2025).

Melalui pendekatan budaya dan kearifan lokal, program ini bertujuan meningkatkan produksi pangan, pendapatan petani, serta menjaga kelestarian lingkungan. Harapannya, tercipta ketahanan pangan yang mandiri, berkelanjutan, dan terhubung dengan pengembangan agrowisata.

Rekomendasi Untuk Anda

Pariwisata

Tingkatkan Kualitas SDM Pariwisata, BPOB Latih Pemandu Wisata Kulon Progo

KULON PROGO — Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) melatih kemampuan pemandu wisata yang ada Kalurahan Sidoharjo, Samigaluh, Kulonprogo, Kamis (9/10/2025). ...

News

Jelang Hari Jadi Kulon Progo Bupati Ziarah ke Makam Sri Sultan HB X di Imogiri

KULON PROGO – Jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo menggelar ziarah dan tabur bunga ke Sri Sultan HB IX di ...

News

Pembukaan TMMD Sengkuyung Tahap IV 2025 di Gotakan, Bangun Rabat Beton 545 Meter

KULON PROGO – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap IV Tahun Anggaran 2025 dilaksanakan di Padukuhan IV, Kalurahan ...

News

Tingkatkan Profesionalisme, 21 Guru Madrasah di Kulon Progo Ikuti PIGPM

KULON PROGO – Sebanyak 21 guru madrasah dari berbagai satuan pendidikan di Kulon Progo mengikuti Program Induksi Guru Pemula Madrasah ...

News

Diskominfo Kulon Progo Sosialisasi dan Bimtek Arsitektur Rencana SPBE Tahun 2025

KULON PROGO – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kulon Progo menyelenggarakan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Arsitektur dan Peta ...

News

Santunan Kecelakaan di DIY Capai Rp88 Miliar

KULON PROGO – PT Jasa Raharja telah menyalurkan santunan kecelakaan di wilayah DIY senilai Rp88 miliar. Kabupaten Kulon Progo paling ...

Tinggalkan komentar