KULON PROGO – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Ngiras Nyawiji berhasil mengembangkan aneka produk olahan herbal. Setidaknya sudah ada 16 produk yang dihasilkan dengan melibatkan warga di sekitar Padukuhan II Cerme, Panjatan, Kulonprogo.
Owner Ngiras Nyawiji, Lilik Purtiyanti mengatakan, usaha ini terinspirasi orang tuanya yang berjualan jamu gendong. Olahan jamu siap minum yang ditawarkan tidak selalu habis. Jamu ini tidak bisa disimpan lama karena diproduksi tanpa bahan pengawet.
Atas kondisi inilah, dia kemudian membuat olahan jamu yang awet menjadi jamu kristal. Konsumen tinggal menyeduh menggunakan air panas dengan kualitas jamu sama dengan yang cair.
Artikel Terkait
“Siapa saja dan kapan saja bisa minum jamu. Sangat praktis cukup diseduh dengan air,” kata Lilik.
Semakin lama, produk olahan herbal ini semakin berkembang. Ada yang menggunakan daun, umbi, batang hingga akar bisa diproduksi. Setidaknya sudah ada 16 produk olahan herbal, yang sebagian besar adalah minuman (serbuk, simplisia, cair).
“Sekarang saya kembangkan produk message oil dengan berbagai varian rasa. Produk ini banyak dipakai tukang pijat di Kulon Progo,” katanya.
Produk herbal Ngiras Nyawiji menggunakan bahan lokal yang ada di Kulon Progo. Sedangkan tenaga kerjanya menggunakan warga di sekitar tempat tinggalnya. Produk yang dihasilkan dipercaya berkhasiat untuk menjaga kesehatan tubuh, selain itu juga dapat meregenerasi sel sehingga badan menjadi bugar.
“Kami jual offline dan online. Ada di Bela-Beliku dan di gerai Bandara YIA,” katanya.
Kepala Diskominfo Kulon Progo, Agung Kurniawan mengatakan, instansinya memiliki komitmen untuk mengangkat produk UMKM. Mereka bekerja sama dengan wartawan yang ada di Kulonprogo untuk mempublikasikan potensi yang ada agar produk itu lebih dikenal pasar dan berkembang.
“Ini produk UMKM yang sudah naik kelas bisa dibeli melalui belabeli.com dan mendapatkan fasilitasi dari SiBakul. Semoga UMKM bisa berkembang dan maju,” katanya.