YOGYAKARTA – Menjelang momentum libur Natal dan Tahun Baru 2026, Badan Otorita Borobudur (BOB) melalui Divisi Komunikasi Publik kembali menggelar agenda strategis bertajuk Bahas Konten Media Sosial (BASKOM). Kegiatan tersebut bertujuan untuk memastikan kesiapan destinasi pariwisata di Kabupaten Gunungkidul, baik dari sisi publikasi digital maupun aspek keamanan wisatawan melalui mitigasi bencana.
Program BASKOM 2025 merupakan inisiatif terbaru yang dirancang sebagai ruang kolaboratif untuk berbagi perkembangan tren media sosial, membedah isu-isu terkini di sektor pariwisata, serta meningkatkan kompetensi kehumasan.
Adapun fokus utama BASKOM edisi kali ini adalah memproduksi konten kreatif untuk destinasi unggulan di Gunungkidul serta merumuskan langkah preventif dalam menghadapi tantangan cuaca ekstrem dan lonjakan pengunjung menjelang libur akhir tahun.
Artikel Terkait
Di sana, para peserta diajak melakukan field trip dan content gathering di sejumlah titik ikonik, mulai dari wisata minat khusus hingga kuliner legendaris.
Destinasi yang dikunjungi meliputi, Kalisuci Cave Tubing: Menampilkan pesona sungai bawah tanah, Ayam Mbah Tumbu: Representasi kekayaan kuliner autentik Gunungkidul; Pantai Sepanjang: Destinasi pantai dengan garis pantai yang luas, Tambak Garam Tirta Bahari: Edukasi wisata pengolahan garam lokal, serta Pantai Andong: Permata tersembunyi untuk relaksasi wisatawan.
Tak hanya sekadar memproduksi visual yang estetik, peserta juga dibekali pemahaman mendalam mengenai keamanan wisata.
Surisbiyanto dari Satlinmas Rescue Istimewa memberikan paparan komprehensif terkait prosedur mitigasi bencana di kawasan pesisir dan sungai, mengingat kondisi cuaca yang sering kali fluktuatif menjelang pergantian tahun baru 2026.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Oneng Windu Wardana, menyebut, inisiatif kolaboradj antara konten kreator, humas, dan tim penyelamat adalah kunci kesuksesan pariwisata daerah.
“Kami sangat mengapresiasi kehadiran program BASKOM di Gunungkidul. Selain menjadi ajang kolaborasi publikasi untuk meningkatkan daya tarik kunjungan selama libur Natal, kami berharap kegiatan ini mampu memperkuat fungsi kehumasan. Kita harus siap dan sigap dalam meng-counter isu-isu negatif yang berpotensi merugikan citra pariwisata daerah melalui informasi yang akurat, cepat, dan transparan,” ujarnya.
Di sisi lain, Yusuf Hartanto selaku Direktur Keuangan, Umum, dan Komunikasi Publik BPOB menekankan pentingnya adaptasi teknologi dan komunikasi krisis dalam pengelolaan destinasi wisata modern.
“BASKOM hadir sebagai jawaban atas tantangan komunikasi di era digital. Memasuki libur Natal dan Tahun Baru 2026, arus informasi akan sangat deras. Melalui program ini, kami ingin memastikan bahwa para pengelola destinasi dan praktisi humas memiliki kompetensi untuk mempromosikan potensi pariwisata Yogyakarta secara masif, sekaligus memiliki kesiapsiagaan dalam menyampaikan pesan-pesan mitigasi bencana demi kenyamanan dan keselamatan wisatawan,” tegas Yusuf.
Salah satu poin krusial yang dibahas dalam pertemuan ini adalah peran strategis media sosial dalam manajemen krisis.
Dinas Pariwisata Gunungkidul berharap para peserta dapat menjadi agen informasi yang mampu meluruskan persepsi salah di masyarakat, terutama terkait isu keamanan di pantai atau aksesibilitas selama masa liburan.
Dengan pengemasan konten yang informatif dan edukatif, diharapkan calon pelancong tidak hanya tertarik untuk berkunjung ke Gunungkidul, tetapi juga memiliki pemahaman mengenai SOP keamanan di lokasi wisata.
