Dosen UMBY Dian Astriani Olah Limbah Kacang Mete Jadi Pupuk Pestisida Organik

Sayoto Ashwan

Dosen UMBy Dian Astriani mempresentasikan hasil riset mengolah limbah kulit kacang mete menjadi pupuk pestisida pada kongres internasional di Filipina. (foto: istimewa)

BANTUL – Dosen Agroteknologi Fakultas Agroindustri Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), Dian Astriani mengembangkan limbah kulit kacang mete menjadi pupuk pestisida organik. Pupuk ini mampu untuk menjaga kesuburan tanah secara alami.

Riset pemanfaatan limbah kacang mete ini dipaparkan dalam Agri-Ecotourism Congress 2025 yang digelar Aklan State University (ASU) di Filipina bulan lalu. Kongres ini mengusung tema “Empowering Sustainable Agri-Ecotourism through Innovation, Collaboration, and Cultural Preservation”.

Dalam paparannya, Dian menyampaikan materi berjudul “Innovation of Environmentally Friendly Agrotechnology Supporting Sustainable Agriculture In Synergy with Agrotourism in Yogyakarta Indonesia”.

“Kami melakukan inovasi agroteknologi ramah lingkungan dengan pemanfaatan limbah kulit kacang mete yang menghasilkan biopestisida minyak kulit kacang mete sehingga akan mendukung pertanian berkelanjutan,” kata Dian dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/7/2025).

Program ini dijalan dengan di Karang Tengah, Imogiri, Bantul. Dian berkolaborasi dengan Agrowisata Desa Karang Tengah yang memiliki potensi unggulan produksi kacang mete dan produksi sutera liar.

Selama ini produksi kacang mete menghasilkan limbah kulit kacang mete yang belum dimanfaatkan. Melalui inovasi agroteknologi, limbah tersebut diolah menjadi biopestisida untuk mengendalikan dan membasmi hama tanaman.

“Masyarakat tidak hanya dapat menjual kacang mete, tetapi limbah ini bisa dijadikan biopestisida sebagai media pembasmi hama tanaman,” ujar Kepala Prodi Agroteknologi UMBY ini.

Selain menghasilkan kacang, budidaya kacang mete juga menjadi inang dari ulat sutera liar yang berpotensi menghasilkan benang dan kain sutera. Ini menjadi peluang bagi agrowisata untuk mendatangkan pariwisata berbasis pertanian dengan budidaya sutera liar yang dikombinasikan dengan pengelolaan kain sutera liar.

Rekomendasi Untuk Anda

News

Kulon Progo Raih Sertifikat Bebas Frambusia 2025

KULON PROGO – Pemerintah Kabupaten Kulon Progo meraih Sertifikat Bebas Frambusia dari Kementerian Kesehatan. Denan sertifikat ini Kulon Progo bebas ...

News

Peringati HUT ke-80 Kemerdekaan RI, PAN DIY Bagikan 2.700 Paket Bantuan Pangan

YOGYAKARTA – Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta (DPW PAN DIY) membagikan 2.700 bantuan paket pangan kepada ...

News

Peringati HUT Kemerdekaan RI ke-80, Diskominfo dan Wartawan Kulonprogo Gelar Lomba

KULON PROGO – Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kulon Progo dan Paguyuban Wartawan Kulon Progo (PWK) menggelar berbagai lomba dalam ...

News

Calon Jemaah Haji Kulon Progo 2026 Mulai Buat Paspor

KULON PROGO – Kementerian Agama Kulon Progo telah melakukan persiapan bagi jemaah haji tahun 2026 M/1447 Hijriah sejak dini. Calon ...

Pariwisata

Kementerian Agama Tinjau Kesiapan Bandara YIA untuk Embarkasi Haji 2026

KULON PROGO – Kementerian Agama dan Badan Penyelenggara Haji melihat kesiapan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) untuk mendukung embarkasi DIY. Rencananya ...

Pariwisata

Hari Pramuka ke-64, Pilar Penjaga Ketahanan Bangsa

KULON PROGO – Ratusan siswa MTsN 6 Kulon Progo memeringati Hari Pramuka Ke-64 dengan menggelar upacara di halaman sekolah, Kamis ...

Tinggalkan komentar