Audiensi ke DPK Kulon Progo, ATPUSI: Koleksi Buku di Perpustakaan Sekolah Kurang
KULON PROGO – Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Seluruh Indonesia (ATPUSI) Kabupaten Kulon Progo beraudiensi dengan dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Kulon Progo, Jumat (20/12/2024). Tantangan yang dihadapi perpustakaan sekolah pada koleksi buku dan minimnya tenaga pustakawan di sekolah.
Audiensi ini dipimpin ketua ATPUSI Sholikul Hadi bersama beberapa pengurus. Pertemuan ini untuk menyusun program kerja pengurus baru masa bhakti 2024-2029, dengan fokus meningkatkan literasi melalui perpustakaan sekolah.
Artikel Terkait
Sholikhul Hadi mengaku banyak tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan perpustakaan sekolah. Mulai dari keterbatasan koleksi buku, minimnya fasilitas, dan kurangnya tenaga pustakawan profesional.
“Buku yang tersedia sering kali usang dan tidak relevan. Selain itu, pembatasan pembelian buku melalui juknis BOS sangat membatasi fleksibilitas kami untuk memenuhi kebutuhan literasi siswa,” ujar Hadi.
Kepala DPK Kulon Progo, Duana Heru mengatakan, pentingnya kolaborasi antara perpustkaan sekolah dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan. Keterbatasan anggaran jangan sampai menhambat pelaksanan porgram literasi.
“Jangan terlalu bergantung pada dana, kuncinya adalah kolaborasi. Mari kita ciptakan kegiatan yang sederhana, tetapi memberikan dampak besar. Literasi harus membumi dan relevan dengan kebutuhan siswa,” katanya.
Dinas menawarkan adanya porgram pelatihan, workshop, dan bimbingan teknis bagi anggota Atpusi. Sinergi ini juga diharapkan mampu membuka jaringan kerja sama baru dengan organisasi seperti Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) dan Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB), komunitas Yuk Menulis, Regas, Sastraku dan komunitas/pegiat literasi lainnya.
“Kami akan libatkan ATPUSI untuk mendukung literasi di daerah terpencil melalui layanan perpustakaan keliling. Mari bergerak maju untuk masa depan yang lebih cerdas,” ujarnya.