KULON PROGO – Wakil Gubernur Gyeongsangbuk-do, Yang Kumhee mengunjungi Desa Percontohan Saemaul di Nanggulan, Kulon Progo, Sabtu (3/5/2025). Yang Kumhee senang melihat program Saemaul bisa berjalan untuk memberdayakan masyarakat.
Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan, khususnya dalam hal pembangunan pedesaan dan pemberdayaan masyarakat. Program Saemaul Undong dilaksanakan Saemaul Foundation (SF) Korea Selatan melalui Yayasan Globalisasi Saemaul Indonesia (YGSI) di Nanggulan.
“Program ini mampu membawa manfaat bagi masyarakat. Saya berharap apa yang sudah diajarkan, diarahkan dan diberikan oleh YGSI dapat dikembangkan di kalurahan yang lain,” kata Bupati Kulon Progo Agung Setyawan saat menerima kunjungan.
Artikel Terkait
Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono menyampaikan salah satu program yang menonjol dan membumi adalah Inisiatif Saemaul Undong yaitu gerakan desa mandiri yang mulai di implementasikan sejak tahun 2015 dengan dukungan Saemaul Foundation dari Gyeongsangbuk-do.
“Program selaras dengan visi Gubernur DIY periode 2022-2027, terutama dalam hal reformasi kalurahan dan pemberdayaan kawasan selatan,” kata Beny.
Sementara itu, Yang Kumhee berkomitmen untuk terus memberikan dukungan terhadap DIY melalui program Saemaul Foundation. Program ini sudah berjalan di Korea Selatan, sejak tahun 1970-1980an dan mampu membawa Korea berkembang menjadi lebih baik.
“Provinsi Gyeongsangbuk-do akan terus memberikan dukungan melalui program Saemaul ini, dengan menerapkan prinsip-prinsip Saemaul supaya daerah-daerah pedesaan yang ada di DIY dapat berkembang menjadi lebih baik,” katanya.
Gerakan Saemaul difokuskan di kapanewon Nanggulan, dengan kegiatan utama budidaya jamur, pelatihan komputer dan kursus bahasa Korea gratis. Dia berharap program ini bisa lebih diperluas di daerah lain.
“Di Nanggulan, dikembangkan pusat budidaya jamur Saemaul center dan ruang komputer Saemaul,” ujarnya.