Siraman Agung Pusaka Pemkab Kulon Progo, Ajang Pelestarian Tradisi

Sayoto Ashwan

Kepala Dinas Kebudayaan Kulon Progo Eka Pranyata melakukan siraman pusaka di Rumah DInas Bupati Kulon Progo, Selasa (22/7/2025). (Foto: istimewa)

KULON PROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo melaksanakan Siraman Agung Pusaka di Halaman Rumah Dinas Bupati Kulon Progo, Selasa (23/7/2025). Selain untuk melestarikan tradisim keguatan ini juga sebagai penguatan jati diri daerah.

Siraman ini dilaksanakan setiap tahun pada bulan Sura dalam penanggalan Jawa atau Muharram dalam kalender Hijriah. Ada dua tombak berupa Kanjeng Kyai Amiluhur, pusaka pemberian dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dan Kanjeng Kyai Bantarangin, pemberian dari Kadipaten Pakualaman yang dijamas. Kedua pusaka tersebut menjadi simbol yang menggambarkan legitimasi dan pengayoman dari dua pusat kebudayaan utama di DIY kepada Kulon Progo.

“Siraman pusaka bukan semata seremoni atau tradisi simbolik semata. Kegiatan ini harus dimaknai sebagai momentum untuk membersihkan diri dari sifat-sifat negatif seperti kesombongan, egoisme, dan sikap tidak melayani,” katanya.

Semangat melestarikan budaya harus sejalan dengan semangat membangun jiwa pelayanan. Seluruh aparatur Pemkab untuk terus meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.

“Bagaimana nilai-nilai yang terkandung di dalamnya bisa kita internalisasi dalam sikap sehari-hari sebagai pelayan masyarakat dengan hati yang bersih, dengan hati yang jujur,” ujarnya.

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kulon Progo, Eka Pranyata mengatakan Kabupaten Kulon Progo mencakup tanah Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten Puro Pakualaman, yang memiliki kekayaan budaya yang khas. Kedua lembaga budaya tersebut menyerahkan pusaka berupa tombak sebagai simbol perlindungan dan pengayoman kepada Pemkab Kulonprogo.

“Ini bukan sekadar benda pusaka, tapi simbol spiritual dan sejarah dari penyatuan dua unsur kebudayaan besar yang membentuk identitas Kulon Progo,” ujar Eka.

Prosesi siraman diikuti perwakilan 12 Kapanewon, yang membawa pusaka seperti tombak, song-song, dan perangkat tradisional lainnya. Rencananya kegiatan ini akan disinergiskan dengan pameran Tosan Aji sebagai bentuk literasi budaya kepada masyarakat.

“Kami akan hadirkan kembali pameran Tosan Aji seperti tahun kemarin. Masyarakat bisa belajar membedakan bentuk keris, asal-usulnya, hingga makna filosofinya. Edukasi ini penting untuk melestarikan kebudayaan sekaligus memperkuat identitas daerah,” pungkasnya.

Rekomendasi Untuk Anda

News

Ketua OSIS Hasil Pemilos 2025 Dikukuhkan, Wabup: Kalian Calon Pemimpin Bangsa

KULON PROGO – Wakil Bupati Kulon Progo Ambar Purwoko mengukuhkan Ketua OSIS terpilih hasil Pemilihan Ketua OSIS (Pemilos) tahun 2025, ...

News

Kepala Kemenag Wahib Jamil: Kerukunan Umat Beragama Harus Dilandasi Pendekatan Cinta

KULON PROGO – Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kulon Progo Wahib Jamil menyebut kerukunan dan toleransi umat beragama bisa diwujudkan melalui ...

News

Pengurus OSIS MTs-MA Dikukuhkan, Kepala Kemenag Kulon Progo: Semoga Jadi Teladan Bagi Siswa

KULON PROGO – Pengurus OSIS MTs-MA se-Kulon Progo dikukuhkan Wakil Bupati Ambar Purwoko, di Aula Adikarta Pemkab Kulon Progo, Selasa ...

News

Peringati Sumpah Pemuda, Wabup: Pemuda Harus Berperan dalam Pembangunan

KULON PROGO – Wakil Bupati Kulon Progo Ambar Purwoko mengajak anak mudah untuk ikut beperan nyata dalam pembangunan. Pemuda harus ...

Ekbis

35 Pemuda Jogja Sukses Ikut Program Inkubasi Bisnis, Omzet Melesat

YOGYAKARTA – Sebanyak 35 peserta program Inkubasi bisnis yang diselenggarakan Dinas Koperasi dan UMKM DIY telah memasuki tahap akhir. Selama ...

News

Permintaan Droping Air Bersih Turun, 2 Padukuhan Masih Minta Bantuan

KULON PROGO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo telah menyalurkan bantuan 16 tangki air bersih kepada masyarakat sepanjang ...

Tinggalkan komentar