KULON PROGO – Dua atlet tapak suci asal Kulonprogo berhasil menorehkan prestasi pada ajang Tapak Suci World Championship ke-2 yang digelar di Universitas Brawijaya, Malang. Kedua atlet ini ikut bergabung engan tim DIY.
Kedua atlet ini, Izya Ranti Wulandari dan Wanudya Maya Ugatin. Izya meraih Juara 1 kategori ganda beregu campuran dan Juara 3 ganda bersenjata. Sementara Maya berhasil meraih Juara 3 kelas tanding E putri. Kontribusi keduanya ikut mengantarkan tim DIY meraih Juara Umum 3.
Prestasi ini melanjutkan catatan gemilang Izya yang sebelumnya meraih Juara 1 kategori ganda tangan kosong pada kejuaraan dunia pertama tahun 2019 di Solo. Kejuaraan dunia Tapak Suci ini rutin diadakan setiap lima tahun sekali dan menjadi ajang bergengsi tingkat internasional. Kejuaraan ini diikuti oleh 24 negara dan 48 kontingen.
Artikel Terkait
“Atlet seni ini sudah menorehkan prestasi internasional. Sayang jika tidak diberi kesempatan untuk berkiprah di daerah,” kata pelati Tapaksuci, Drajat saat audiendi dengan upatiKuonProgo, Selasa 22/8/2025).
Pelatih yang lain, Ratno mengatakan, potensi atlet lokal perlu mendapat wadah. Tahun 2027 mendatang, Kulon Progo akan menjadi tuan rumah Porda DIY.
“Momentum ini harus menjadi kesempatan bagi atlet lokal untuk unjuk kemampuan,” katanya.
Izya saat ini merupakan mahasiswa semester akhir UNY jurusan Pendidikan Bahasa Daerah. Sedangkan Maya mahasiswa semester 5 UNY jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJOK).
Bupati Kulon Progo Progo Agung Setyawan mengapresiasi capaian tersebut dan menegaskan komitmen Pemkab untuk terus mendukung pembinaan atlet meskipun anggaran daerah masih terbatas.
“Kita tidak bisa memberikan banyak kontribusi berupa materi kepada semuanya, bukan karena tidak peduli tetapi memang kemampuan keuangan daerah yang sangat minim,” kata Agung.
Pada Porda nant, atlet ang dikiri hanya yang diprioritaskan meraih emas. Hal ini karena anggaran olahraga Kulon Progo jauh lebih kecil dibandingkan kabupaten lain di DIY.
“Meski terbatas, kita akan berusaha menambah dukungan anggaran, terutama menjelang ajang besar tahun 2027, sehingga Kulon Progo dapat mengirim lebih banyak atlet berprestasi,” ujar Agung.