KULON PROGO – Wakil Ketua Komisi X DPR My Esti Wijayati konsisten mengawal Program Indonesia Pintar (PIP) untuk kebrlanjutan pendidikan di Kabupaten Kulon Progo. Ada ratusan pelajar dari keluarga kurang mampu yang mendapat Kartu Indonesia Pintar melalui jalur apirasi yang dikawalnya.
“Kami akan kawal program ini untuk membantu masyarakat, sebagai bagian upaya memutus mata rantai kemiskinan dari sektor pendidikan, sekaligus mengurangi angka putus sekolah,” kata Esti pada pada Semarak Kebudayaan di Taman Budaya Kulon Progo, Sabtu (20/9/2025).
Menurutnya angka rata-rata sekolah di Kulon Progo masih rendah, hanya sekitar 9,18 tahun setara dengan SMP. Angka ini jauh dibanding dengan kabupaten/kota lain di DIY.
Artikel Terkait
Rendahnya angka ini tidak lepas dari kemiskinan yang tinggi dan kondisi geografis. Banyak warga yang tinggal di Perbukitan Menoreh yang mengalami putus sekolah. Hal ini tidak boleh lagi terjadi, karena pemerintah telah mengalokasikan anggaran pendidikan yang besar.
Syarat untuk memperoleh dari keluarga dengan pendapatan di bawah Rp4 juta, bukan anak dari ASN, TNI/Polri dan beberapa jabatan lain. Program PIP untuk jenjang SD setiap anak akan mendapat bantuan Rp450.000 per tahun. Dana ini untuk mendukung kegiatan pendidikan. Sedangkan SLTP Rp750.000 dan SMA/SMK Rp1 juta.
Sedangkan untuk Program KIP Kuliah yang dulu berupa Bidik Misi untuk tahun 2025-2026 besaran ini turun menjadi Rp4,5 juta per semester. Penurunan jumlah tersebut bisa menyebabkan persoalan besar dan menyebabkan universitas menjadi ragu untuk menerima KIP kuliah.
“Saya minta teman-teman di DDPR Kulon Progo ikut mengawal program pendidikan agar tepat sasaran,” ujarnya.
Esti yang duduk dalam Badan Anggaran DPR ini juga memastikan anggaran Dana Keistimewaan nantinya tetap Rp1 triliun. Sebelumnya presiden telah menyampaikan adanya penurunan menjadi Rp500 juta pada pidato kenegaraan tanggal 16 Agustus lalu.
“Saya di Banggar sudah melakukan lobi. Dari Rp500 juta naik menjadi Rp750 juta dan sekarang dipastikan akan dialokasikan Rp1 triliun,” kata Esti.
Ketua DPRD Kulon Progo, Aris Syarifuddin mengatakan, program PIP dan KIP adalah salah satu ikhtiar negara agar pendidikan bisa berjalan baik. Program ini menyasar warga miskin agar tetap bisa bersekolah.
“Kami akan kawal program ini agar anak-anak Kulonprogo bisa bersekolah lebih tinggi,” katanya.