KULON PROGO — PT Angkasa Pura Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) mengembangkan program InJourney Airport Alam Lestari 2025, Minggu (16/11/2025). Mereka berkomitmen untuk menambah ruang terbuka hijau dan program penghijauan.
General Manager Yogyakarta Airport, Ruly Artha mengatakan, dalam porgram ini mereka menanam 300 pohon sebagai bagian program nasional penanaman satu juta pohon.
“Program ini kami dilaksanakan di area bandara sebagai komitmen perusahaan terhadap pelestarian lingkungan dan pengembangan ruang hijau di sekitar YIA,” kata Ruly.
Artikel Terkait
Program ini mendapat dukungan Dinas Lingkungan Hidup Kulon Progo, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY, termasuk dalam penentuan lokasi serta jenis bibit yang diberikan. Bantuan tanaman diberikan kepada tiga kelompok tani hutan, yaitu KTH Wuni Lestari Karangwuni, KTH Margodadi Makmur Pengasih, dan KTH Kadilangu Temon. Sebanyak 200 bibit ditanam di area kerja bandara dan 100 bibit lainnya di kawasan hijau dalam kompleks YIA.
“Sebelumnya kami sudah melakukan penanaman seribu mangrove dan penyaluran bibit produktif. Kami berharap upaya ini terus memberi manfaat bagi lingkungan dan masyarakat,” pungkas Ruly.
Bupati Kulon Progo Agung Setyawan memberikan penghargaan atas inisiatif PT Angkasa Pura Indonesia (Injourney Airport) yang dinilainya konsisten menjaga kelestarian kawasan bandara. Hadirnya ruang terbuka hijau akan yang membuat lingkungan lebih sejuk dan tertata.
Kegiatan penanaman tidak boleh berhenti sebagai acara simbolis. Namun harus berlanjut, karena ruang bandara masih luas dan belum tertata optimal.
Agung melihat ada peluang besar untuk menghadirkan berbagai fasilitas penunjang di area bandara, mulai dari fasilitas olahraga hingga ruang rekreasi.
“Saya berharap nantinya dapat dibangun fasilitas seperti lapangan golf dan sarana olahraga lain agar kawasan bandara lebih hidup,” kata Agung.
Agung juga menyoroti target zero waste yang sejalan dengan kebijakan Pemda DIY.
“Kami berharap pengelolaan sampah bandara dapat mendukung kebijakan zero waste melalui kerja sama dengan Danantara. Pengiriman sampah ke DIY bisa menjadi pilihan yang lebih ekonomis agar dapat diolah secara optimal,” jelas Agung.


















