Pelajar Kulon Progo Jadi Garda Pencegahan Utama HIV/AIDS di Lingkungan Sekolah

Sayoto Ashwan

Peringatan Hari AIDS Sedunia di Pemkab Kulon Progo, Senin (15/12/2025). (foto: istimewa)

KULON PROGO – Kasus Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Kabupaten Kulon Progo menunjukkan penurunan signifikan pada tahun 2025. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo kini menempatkan pelajar sebagai garda terdepan dalam upaya pencegahan dan eliminasi stigma di lingkungan sekolah.

Penurunan kasus tercatat dari 49 kasus pada tahun 2024 menjadi 25 kasus pada tahun 2025. Angka ini mencerminkan keberhasilan sentuhan kemanusiaan dalam program pencegahan yang diinisiasi oleh daerah.

“Kami itu tidak menyangka bahwa di Kulon Progo, masih ada yang terjangkit,” kata Wakil BUpati Kulon Progo Ambar Purwoko pada peringatan Hari AIDS Sedunia, di Aula Adikarto, Komplek Pemkab Kulon Progo, Senin (15/12/2025).

Ambar mengaku prihatin atas temuan kasus baru yang masih menyentuh warga. Penanggulangan penyakit ini adalah tugas kemanusiaan yang membutuhkan hati dan empati.

“Marilah kita mulai dari keluarga dengan imbauan akan adanya bahayanya, risikonya mengenai penyakit HIV. Ini adalah langkah pencegahan dan minimalisasi penularan yang paling dasar,” ujarnya.

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) sekaligus Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kulon Progo, Arif Mustofa mengatakan, tantangan terberat adalah memelihara harapan hidup Orang Dengan HIV (ODHIV). Angka kematian masih tinggi, yang bisa diakibatkan penanganan yang terlambat.

Menurutnya, keterlambatan ini sering kali dipicu oleh rasa takut dan stigma sosial yang parah. Hal ini membuat penderita harus berjuang melawan virus dan penolakan lingkungan sekaligus.

Pemkab berupaya keras memastikan ODHIV tidak putus obat Antiretroviral (ARV). Namun, pemeriksaan viral load harus dilakukan di RSUP Dr Sardjito, menjadi hambatan logistik bagi penderita.

“Pemkab Kulon Progo kini menaruh harapan besar pada generasi muda. Pelajar didorong untuk menjadi Agen Edukasi yang menyebarkan pengetahuan yang benar dan empati,” katanya.

Pemerintah juga berkomitmen meningkatkan sosialisasi secara masif, termasuk mendorong rumah sakit untuk memasang media informasi yang jelas agar ketakutan dan stigma dapat terkikis oleh pengetahuan.

Dengan semangat gotong royong dan empati yang kuat, Kulon Progo optimis untuk mencapai target eliminasi. Harapannya pada tahun 2030 tidak ada lagi nyawa yang hilang dan tidak ada lagi yang merasa sendirian dalam perjuangan melawan HIV/AIDS.

Rekomendasi Untuk Anda

Ekbis

IAS Terampil Batch 2, Bekali Warga Sekitar Bandara YIA Keterampilan dan Sertifikasi Facility Care

KULON PROGO – InJourney Aviation Services (IAS) membuka peluang baru bagi warga sekitar Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) melalui Program IAS ...

Ekbis

UPN Veteran Yogyakarta Angkat Isu Minerba Berkelanjutan dalam Visi Indonesia Emas 2045

SLEMAN – Pengelolaan mineral dan batubara yang berkelanjutan menjadi sorotan dalam Sidang Terbuka Senat Dies Natalis ke-67 UPN “Veteran” Yogyakarta, ...

Olahraga

YIA Grow Run 2026, Perkuat Sport Tourism dan Kampanye Keberlanjutan Kulon Progo

KULON PROGO – Kawasan Yogyakarta International Airport (YIA) akan menjadi lintasan lari yang berbeda dari biasanya. Mengusung semangat “Steps Towards ...

News

Tak Perlu Takut Kerja ke Luar Negeri, Kulon Progo Siapkan Jalur Aman bagi Lulusan SMK

KULON PROGO – Peluang kerja luar negeri bagi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Kulon Progo kian terbuka lebar. ...

News

Pelajar Kulon Progo Jadi Garda Pencegahan Utama HIV/AIDS di Lingkungan Sekolah

KULON PROGO – Kasus Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Kabupaten Kulon Progo menunjukkan penurunan signifikan pada tahun 2025. ...

News

HKSN 2025 di Kulon Progo, Merawat Solidaritas, Kuatkan Kepedulian Sosial

KULON PROGO – Semangat kebersamaan dan kepedulian sosial kembali diteguhkan dalam peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2025 yang digelar ...

Tinggalkan komentar