KULON PROGO – Suasana haru memenuhi Aula Kelurahan Wates pada Sabtu (6/12/2025) ketika Alumni SMPN 1 Wates angkatan 1985 menyerahkan Tali Kasih kepada para Pasukan Kuning. Aksi sosial ini menjadi bukti bahwa tali silaturahmi yang terjalin sejak bangku sekolah dapat tumbuh menjadi gerakan peduli sesama.
Dalam kegiatan bertajuk Berbagi Tali Kasih, sebanyak 107 Pasukan Kuning UPTD Persampahan dan Pertamanan DLH Kulon Progo menerima paket sembako dan bantuan tunai. Tak hanya itu, 19 alumni yang membutuhkan serta satu keluarga orang tua alumni yang telah wafat juga mendapat perhatian serupa.
Bantuan ini menjadi bentuk penghargaan kepada para penjaga kebersihan kota yang selama ini bekerja tanpa mengenal cuaca demi menghadirkan lingkungan nyaman bagi masyarakat. Banyak penerima tak kuasa menahan haru, termasuk Dyah Tri Lestari.
Artikel Terkait
“Perhatian seperti ini sangat berarti. Tidak hanya membantu kebutuhan keluarga, tetapi juga membuat kami merasa dihargai,” ungkapnya dengan mata berkaca.
Bupati Kulon Progo Agung Setyawan yang juga Ketua Panitia, menegaskan kegiatan sosial ini lahir dari ikatan sederhana yang tetap terjaga di antara alumni.
“Ini momen untuk berkumpul dan berbagi. Jangan dilihat dari besar kecilnya bantuan, tetapi dari ketulusan. Semoga menjadi amal kebaikan bagi semuanya,” ujar Agung.
Ia menambahkan bahwa kebiasaan berbagi sudah lama melekat dalam komunitas alumni ’85, bahkan ketika sebagian dari mereka kini tinggal di berbagai daerah.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Wates, Sugeng Widadi, menyampaikan rasa bangganya atas kontribusi para alumni.
“Alumni kami tidak hanya berhasil dalam karier, tetapi juga memberi manfaat bagi masyarakat. Kegiatan ini menunjukkan bahwa nilai-nilai kebaikan tetap mereka pegang,” katanya.
Gerakan sosial ini membuktikan bahwa komunitas alumni dapat berperan lebih dari sekadar wadah reuni. Melalui Tali Kasih, mereka mampu menghadirkan bantuan nyata bagi pekerja kebersihan kota yang selama ini menjadi garda terdepan menjaga wajah Kulon Progo tetap bersih.
Alumni SMPN 1 Wates 1985 berharap kegiatan ini bisa menjadi tradisi yang terus tumbuh dan menginspirasi kelompok masyarakat lainnya dalam memperkuat semangat gotong royong dan kepedulian sosial.















