KULON PROGO – Bank Kulon Progo menghadirkan gebrakan baru bagi pelaku usaha mikro dengan meluncurkan program “Super KerisKu” atau Kredit Super Mikro Istimewa Kulon Progo, bertepatan dengan perayaan HUT ke-44 Bank Kulon Progo di Alun-alun Wates, Minggu (7/12/2025). Program ini dirancang khusus untuk mempermudah akses permodalan bagi UMKM agar bisa berkembang lebih pesat.
Direktur Bank Kulon Progo, Joko Purnomo, menjelaskan bahwa Super KerisKu ditujukan bagi pelaku usaha yang sudah berjalan tetapi kesulitan mendapatkan modal. Dengan tenor fleksibel hingga 84 bulan (7 tahun), program ini memudahkan UMKM untuk merencanakan pengembangan usahanya secara jangka panjang.
“Super KerisKu hadir sebagai solusi nyata bagi UMKM yang selama ini terkendala modal. Kami berharap program ini bisa membantu mereka naik kelas,” ujar Joko.
Artikel Terkait
Produk ini menawarkan berbagai keunggulan yang kompetitif, antara lain: suku bunga ringan 6 persen per tahun (0,5 persen flat per bulan), plafon pembiayaan hingga Rp100 juta, masa tenor 7 tahun, serta agunan yang fleksibel, mulai dari sertifikat tanah, BPKB kendaraan, hingga cash collateral.
Peluncuran program ini ditandai dengan simbolik penyerahan keris oleh Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan, kepada Direktur Utama Bank Kulon Progo, Joko Purnomo.
Bupati Agung menambahkan, program ini sejalan dengan upaya nasional dalam memperkuat sektor usaha mikro dan kecil. Dari sekitar 40.000 pelaku usaha di Kulon Progo, baru 6.500 yang memiliki legalitas resmi. Dengan kolaborasi antara BPR, Dinas Perdagangan, dan DisperinKopUKM, UMKM diharapkan semakin kuat, legal, dan berdaya saing.
Selain peluncuran Super KerisKu, HUT ke-44 Bank Kulon Progo juga dirayakan dengan serangkaian kegiatan sosial, seperti donor darah, penanaman 1.000 pohon, doa bersama, dan senam massal bersama masyarakat.
Hingga triwulan III 2025, aset Bank Kulon Progo menunjukkan pertumbuhan signifikan, dengan lebih dari 55.000 nasabah aktif, menjadi landasan bagi inovasi produk pembiayaan yang berpihak pada UMKM. Bank juga berkomitmen memberikan pendampingan dan pelatihan UMKM bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM melalui PLUT, serta memastikan seluruh simpanan masyarakat dilindungi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
“Sebagai BUMD, kami terus berperan sebagai agen pembangunan daerah, tidak hanya memberikan kredit, tetapi juga mendampingi UMKM agar semakin berkembang,” tutup Joko.


















