KULON PROGO – Pembelajaran tak selalu harus berlangsung di dalam kelas. MTsN 6 Kulon Progo membuktikan hal tersebut melalui kegiatan studi wisata tahunan yang dikemas edukatif dan inspiratif, Selama tiga hari Kamis hingga Sabtu (11–13/12/2025).
Kegiatan ini diikuti seluruh siswa kelas VIII, menjelajah Surabaya dan Malang untuk menimba ilmu langsung dari lingkungan nyata. Perjalanan diawali dengan kunjungan ke Jembatan Suramadu, ikon kebanggaan nasional yang menghubungkan Pulau Jawa dan Madura. Para siswa mendapatkan penjelasan tentang peran strategis jembatan terpanjang di Indonesia tersebut dalam mendukung kemajuan infrastruktur dan perekonomian kawasan.
Rombongan melanjutkan kunjungan edukatif ke Markas Komando Armada (Koarmada) II Surabaya. Di markas TNI Angkatan Laut tersebut, siswa berkesempatan melihat langsung Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) serta mengenal berbagai alat utama sistem persenjataan (alutsista). Para prajurit TNI AL juga memberikan penjelasan mengenai sejarah kemaritiman dan peran strategis angkatan laut dalam menjaga kedaulatan negara.
Artikel Terkait
Memasuki hari kedua, kegiatan beralih ke Kota Batu, Malang. Suasana belajar menjadi lebih dekat dengan alam saat siswa mengikuti agrowisata Petik Apel. Mereka tidak hanya memanen apel secara langsung, tetapi juga mempelajari siklus hidup tanaman, teknik pemetikan yang benar, tingkat kematangan buah, hingga mengenal beragam jenis apel.
Pembelajaran interaktif berlanjut di Jatim Park 1, siswa diajak mengeksplorasi berbagai wahana edukasi yang memadukan sains, budaya, dan teknologi. Para siswa juga mengunjungi Museum Angkut, museum transportasi modern yang menyajikan sejarah dan perkembangan moda transportasi dari berbagai belahan dunia.
“Studi wisata ini dirancang untuk memperkaya pengalaman belajar siswa secara menyeluruh,” kata Kepala MTsN 6 Kulon Progo, Muslich Purwanto.
Kegiatan ini bertujuan agar siswa tidak hanya menerima teori di kelas, tetapi juga mendapatkan pengalaman langsung. Selama kegiatan, mereka belajar tentang geografi, sejarah maritim, sains, hingga mengenal keberagaman dan toleransi budaya.
Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan, Nasrul Perdhana mengatakan, antusiasme siswa terlihat tinggi sejak awal hingga akhir kegiatan.
“Anak-anak sangat antusias dan mendapatkan bekal ilmu yang berharga untuk memperluas wawasan mereka,” ungkap Nasrul.















