KULON PROGO – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Kulon Progo berpengaruh terhadap produksi cabai di tingkat petani. Curah hujan yang tinggi dan serangan hama menjadikan hasil panenan petani cabai di pesisir turun 30 hingga 60 persen.
“Produktivitas cabai nasional turun hingga 30 persen. Termasuk di pesisir Kulonprogo juga turun drastis,” kata Ketua Gapoktan Gisik Pranaji, Sukarman, Kamis (13/11/2025).
Sukarman yang juga Ketua Asosiasi Petani Cabai Kulon Progo “Champion Cabai” memastikan penurunan ini karena cuaca. Hujan deras menjadi pemicu disamping serangan hama.
Artikel Terkait
“Sebenarnya harga malah naik karena persediaan cabai berkurang,” ujarnya.
Dukuh Sidorejo, Banaran, Jaka Samudra mengatakan produksi cabai di pesisir Banaran turun hingga 60 persen. Tahun lalu rata-rata produksi antara 40-50 ton dalam sehari. Saat ini hanya 15-20 ton saja.
“Karena hujan tinggi tanaman menjadi rentan penyakit,” katanya.
Setidaknya ada tiga jenis penyakit yang menyerang tanaman cabai, seperti penyakit kuning, jamur atau fusarium, dan serangan ulat pada buah cabai yang membuatnya rontok karena busuk sebelum panen.
Harga cabai merah keriting di tingkat petani di kisaran Rp38.000 per kilogram. Sebelumnya harga cabai hanya Rp28.000.
“Mau tidak mau dipertahankan dulu sampai (cabai) habis,” jelas Jaka.


















