KULON PROGO – Federasi Bola Basket Dunia atau Federation Internationale de Basketball (FIBA) Indonesia bekerja sama dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengenalkan olahraga bola basket kepada ratusan pelajar SD di Kulon Progo. Melalui program Basket Ball For Good mereka ingin membentur karakter anak yang disiplin dan berjiwa sportif.
Pelatihan ini dilaksanakan di GOR Cangkring selama dua hari Selasa-Rabu (6-7/5/2025). Awalnya pelatihan diberikan kepada guru olahraga dari sejumlah SD. Materi ini kemudian diteruskan kepada pelajar SD. Program ini dilaksanakan dengan konsep ringan dan menghibur.
Latihan yang diberikan lebih mengarah pada nilai-nilai edukasi. Anak-anak diajak mengerti arti penting kesehatan, pola hidup hingga kesetaraan gender.
Artikel Terkait
“Anak-anak kita ajak untuk mengenal olahraga basket agar mereka memiliki karakter. Setiap anak manusia itu memiliki kesempatan yang sama. Itu yang mau kita bawa,” kata Country Manager FIBA Indonesia, Rufiana.
Latihan yang diberikan kepada anak-anak SD ini tidak seperti yang dilakukan dalam club basket. Anak-anak hanya dikenalkan olahraga basket yang tidak harus dengan teknik yang benar. Mereka hanya dikenakan teknis dasar bermain basket baik secara individu ataupun kelompok. Harapannya mereka mengerti arti penting persatuan dan kesempatan yang sama dalam meraih prestasi.
Program ini pertama kali dilaksanakan di Mimika, Papua Tengah. Mereka sengaja memilih di wilayah Indonesia Timur karena olahraga ini kurang tersosialisasikan. Dari timur mereka bergerak ke tengah, termasuk di Kulon Progo atas permintaan keraton.
“Kulon progo dipilih karena inisiatif dari pihak keraton atau pemerintah daerah setempat. Beliau melihat adanya di sini banyak permasalah youth crime. Jadi konsep di situ,” ujarnya.
Direktur UNESA Science Center, Muhammad Purnomo mengatakan kolaborasi ini penting untuk memastikan program Basket Ball For Good bisa berdampak signifikan kepada masyarakat. Pihaknya pun telah menerjunkan tim khusus untuk mendampingi para guru PJOK yang nantinya jadi pembina anak-anak dalam pelaksanaan program.
“Guru ini dilatih untuk menumbuhkan karakter dan budaya bangsa. Salah satunya karakter sportif,”ujarnya.