KULON PROGO – Pemerintah Kabupaten Kulon Progo kembali menggelar Forum Keistimewaan Kabupaten Kulon Progo tahun 20224, Kamis (14/11/2024). Tahun ini mengusung tema Pemanfaatan Satuan Ruang Strategis untuk Kesejahteraan Masyarakat.
Penjabat Bupati Kulon Progo Srie Nurkyatsiwi berharap seluruh peserta memahami tentang peningkatan kualitas program dan kegiatan, khususnya yang bersumber dari dana keistimewaan. Anggaran dan program kegiatan harus memberikan multiplier effect positif pada pembangunan.
“Potensi Kabupaten Kulon Progo harus dapat di maksimalkan dengan perencanaan yang lokus dan fokus serta kolaborasinya lintas sektor,” tutur Siwi.
Artikel Terkait
Grand Design Keistimewaan DIY periode 2022-2042 bertujuan untuk memberikan haluan dan pedoman kepada pelaku pembangunan baik dari pihak pemerintah, masyarakat, maupun dunia usaha. Upaya pembangunan harus dilakukan secara sinergis dan koordinatif untuk mewujudkan cita-cita keistimewaan DIY.
“Dana Keistimewaan DIY merupakan uang negara yang harus kita belanjakan dengan efektif, efisien dan akuntabel,” ujar Siwi.
Kawasan satuan ruang strategis harus mampu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata, meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui program pembangunan yang tepat sasaran dan berkelanjutan. Harapannya angka kemiskinan dan stnting bisa diturunkan.
“Konsekuensi anggaran harus ada dampak terhadap pengurangan pengangguran, kemiskinan, Stunting, dan optimalisasi aset,” kata Siwi.
Kepala Bidang Analisis Data dan Perencanaan Pembangunan, Bappeda Kulon Progo Diana Puspitasari mengatakan kegiatan ini untuk memberikan penjelasan kepada peserta terkait program keistimewaan dan Satuan Ruang Strategis (SRS) yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat.
“Forum keistimewaan ini untuk meningkatkan kapasitas peserta dalam program dan kegiatan keistimewaan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat,” kata Diana.
Sementara itu, Paniradya Pati Kaistimewan, Aris Eko Nugroho mengatakan, Kulon Progo memiliki potensi yang sangat luar biasa. Dari 18 SRS yang ada, empat di antarana berada di Kabupaten Kulon progo, yakni kawasan Perbukitan Menoreh, kawasan pusat Kota Wates, kawasan Makam Girigondo dan kawasan Pansela.
“Empat Kawasan ni harus dioptimalkan untuk mewujudkan pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan konsep yang jelas dana keistimewaan siap mendukung terwujudnya optimalisasi tersebut sesuai dengan Grand Design Keistimewaan DIY,” katanya.