Ikrar Antikorupsi dalam Tembang Pocung Antarkan Kulon Progo Cetak Rekor MURI

Sayoto Ashwan

Kajari Kulon Progo Yuliati Ningsih menerima penghargaan MURI dalam pembacaan Ikrar Antikorupsi melalui tembang Pocung di Taman Budaya Kulon Progo, Kamis (11/12/2025). (foto: istimewa)

KULON PROGO – Pemkab Kulon Progo bersama Kejaksaan Negeri Kulon Progo mengemas gerakan antikorupsi dengan pendekatan budaya Jawa. Pembacaan ikrar antikorupsi oleh ribuan PPPK Paruh Waktu tercatat dalam rekor MURI.

Pemecahan rekor ini diraih dalam Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2025. Melalui pembacaan Ikrar Antikorupsi dalam Tembang Macapat Pocung oleh 2.018 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu, Pemkab Kulon Progo bersama Kejaksaan Negeri Kulon Progo berhasil mencatatkan Rekor MURI tingkat nasional dan dunia, Kamis (11/12/2025), di Taman Budaya Kulon Progo.

Kegiatan ini menjadi penegasan bahwa upaya pencegahan korupsi tidak hanya dilakukan melalui regulasi, tetapi juga melalui pendekatan budaya yang menyentuh nilai moral dan jati diri masyarakat.
Kepala Kejaksaan Negeri Kulon Progo Yuliati Ningsih menjelaskan bahwa rekor tersebut dicatatkan atas pembacaan ikrar antikorupsi dengan jumlah peserta terbanyak yang dilakukan secara serentak.

“Pembacaan ikrar ini menjadi pengakuan MURI karena dilakukan oleh ribuan peserta sekaligus dan menggunakan Tembang Macapat Pocung sebagai media penyampaian pesan antikorupsi,” kata Yuliati.

Menurutnya, pemilihan tembang macapat bukan tanpa alasan. Pendekatan budaya dinilai lebih efektif dalam menanamkan nilai integritas kepada aparatur pemerintah.

“Kami ingin pesan antikorupsi disampaikan dengan cara yang dekat dengan tradisi masyarakat Jawa, sehingga mudah dipahami, dihayati, dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” imbuhnya.

Selain pembacaan ikrar, rangkaian Hakordia 2025 juga diisi dengan Gelar Wicara bertema ‘Kolaborasi Budaya Wujudkan Satu Aksi Antikorupsi’, sebagai upaya memperkuat pemahaman aparatur terhadap bahaya dan dampak korupsi.

“Momentum ini menjadi fondasi kuat bagi ribuan PPPK yang baru diangkat untuk membangun budaya kerja berintegritas. Harapannya, PPPK ini benar-benar memahami risiko korupsi dan berkomitmen memberikan pelayanan publik yang jujur, bersih, dan bebas dari pungutan liar,” katanya.

Bupati Kulon Progo Agung Setyawan mengapresiasi inovasi Kejaksaan Negeri Kulon Progo yang mampu memadukan gerakan antikorupsi dengan kearifan lokal.

“Kegiatan ini menunjukkan bahwa budaya dapat menjadi jembatan yang efektif untuk menanamkan nilai integritas. Pesan moralnya kuat, mudah diterima, dan memberikan energi positif bagi seluruh aparatur pemerintah,” ungkap Agung.

Ia menambahkan, penggunaan tembang macapat menjadi simbol bahwa nilai-nilai antikorupsi sejatinya sejalan dengan falsafah budaya Jawa yang menjunjung kejujuran dan tanggung jawab.

Sementara itu, Kepala MURI Semarang Ari Andriani menyebutkan bahwa kegiatan ini tercatat sebagai rekor MURI ke-12.549, sekaligus diakui sebagai rekor nasional dan dunia.

“Kegiatan ini istimewa karena tidak hanya memecahkan rekor dari sisi jumlah peserta, tetapi juga mengangkat unsur budaya lokal melalui tembang macapat. Ini merupakan bentuk pelestarian budaya yang bernilai tinggi,” ujarnya.

Rekomendasi Untuk Anda

News

Ikrar Antikorupsi dalam Tembang Pocung Antarkan Kulon Progo Cetak Rekor MURI

KULON PROGO – Pemkab Kulon Progo bersama Kejaksaan Negeri Kulon Progo mengemas gerakan antikorupsi dengan pendekatan budaya Jawa. Pembacaan ikrar ...

Pariwisata

Air Mata Syukur Iringi Pengangkatan 2.018 PPPK Paruh Waktu Kulon Progo

KULON PROGO – Tangis haru dan senyum lega menyatu di Taman Budaya Kulon Progo saat ribuan PPPK Paruh Waktu akhirnya ...

News

Raih Predikat “Sangat Inovatif”, Kulon Progo Borong Penghargaan IGA 2025

KULON PROGO – Laju inovasi Kabupaten Kulon Progo kian tak terbendung. Pemerintah Kabupaten Kulon Progo kembali menorehkan prestasi di tingkat ...

News

Merawat Warisan Leluhur, Seniman dan Budayawan Kulon Progo Terima Penghargaan 2025

KULON PROGO – Dedikasi panjang para pelaku seni dan budaya Kulon Progo dalam menjaga warisan leluhur mendapat apresiasi dari Pemerintah ...

Pariwisata

Foto Kostum Belanda Jadi Cerita Baru di Jantung Wisata Yogyakarta

YOGYAKARTA – Suasana sore di kawasan Malioboro, Yogyakarta terasa sedikit berbeda dari biasanya. Hiruk pikuk wisatawan memenuhi jalur pedestrian. Namun ...

Ekbis

ISIF 2025, Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci Percepatan SDGs Indonesia

YOGYAKARTA – Indonesia Social Investment Forum (ISIF) 2025 digelar di Hotel Tentrem, Yogyakarta, selama tiga hari, 9–11 Desember 2025. Forum ...

Tinggalkan komentar