KULON PROGO – Indonesia menghadapai tantangan ketenagakerjaan seiring dengan dinamika pasar kerja yang terus berkembang. Butuh kompetensi pencari kerja dengan kebutuhan dunia usaha, dunia industri, dunia kerja (DUDIKA).
“Tantangan pasar kerja ini sangat serius dan butuh pendekatan yang lebih terintegrasi dan berbasis kebutuhan pasar kerja melalui pelatihan vokasi ini,” kata Bambang Sutrisno, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kulonprogo pada Pelatihan Pelatih Tempat Kerja dalam Mendukung Revitalisasi Pendidikan Vokasi Dan Pelatihan Vokasi, di Ruang Rapat Sermo, Kompleks Kantor Pemkab Kulon Progo, Kamis (4/9/2025)
Menurutnya, pelatih tempat kerja memiliki peran krusial dalam menjembatani keterampilan teoritis dari lembaga pelatihan dengan praktik kerja di dunia industri. Kapasitas pelatih di tempat kerja merupakan langkah penting dalam mewujudkan pemagangan yang berkualitas dan berdampak langsung pada peningkatan daya saing tenaga kerja lokal.
Artikel Terkait
“Harapan kami para pelatih di tempat kerja dapat menjalankan perannya secara optimal, membimbing peserta pelatiha dengan pendekatan yang tepat, serta mendorong terciptanya sumber daya manusia yang kompeten, produktif, dan siap bersaing di dunia kerja,” katanya.
Wakil Bupati Kulon Progo Ambar Purwoko mengatakan pelatihan ini merupakan langkah penting, agar pemerataan kompetensi pelatih di perusahaan dan sekolah kejuruan dapat terwujud.
“Harapannya ke depan lebih banyak perusahaan yang siap menerima pemagang dan proses pemagangan menjadi lebih terstruktur dan berkualitas,” katanya.
Ambar mengatakan, pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan adaptif tidak bisa dilakukan secara parsial. Perlu kolaborasi yang kuat antara pemda, dunia usaha, dunia pendidikan dan masyarakat.
“Kita tidak bisa lagi bekerja dalam sekat-sekat. Perlu penyamaan visi dan bergerak bersama, dengan satu tujuan, mencetak tenaga kerja yang kompeten, profesional, dan siap kerja, baik di dunia industri maupun sebagai wirausahawan mandiri,” katanya.