KULON PROGO – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY bersama Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perkumpulan Peternak Kambing Kaligesing Nasional (Perkkanas) DIY menggelar Kontes Ternak Kambing Kaligesing Tingkat Nasional 2025 di Jogja Agro Park, Nanggulan, Kulonprogo, Minggu (7/9/2025). Kontes ini diikuti ratusan kambing untuk memperebutkan Piala Gubernur DIY.
Kontes ini terbagi 10 kategori meliputi jantan dan betina dengan kelas A sampai E. Klasifikasi penilaian didasarkan pada tinggi gumba serta perkembangan gigi (poel). Penilaian dilakukan dua tahap, babak penyisihan untuk menentukan 10 besar dan babak final untuk menentukan juara di setiap kelasnya.
Parameter penilaian mencakup 11 aspek, di antaranya, kepala, tanduk, telinga, leher dan gelambir, postur tubuh, pola warna, bulu, kaki, ekor, rewos/jimbrak, hingga testis atau ambing.
Artikel Terkait
“Kambing Kaligesing memiliki prospek yang sangat baik untuk dikembangkan karena menghasilkan susu sekaligus daging,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Syam Arjayanti.
Susu kambing PE mengandung protein serta vitamin A dan B lebih tinggi dibandingkan susu sapi. Tingkat produksi susu, rata-rata 1,7–2 liter per hari.
Kambing Kaligesing unggul dari postur tubuh yang besar, tinggi, dan panjang. Tingginya bisa mencapai satu meter dengan bobot hingga 100 kilogram. Kondisi ini menjadikan Kaligesing sebagai plasma nutfah unggulan yang bernilai ekonomi tinggi dengan harga mencapai Rp1,2 miliar.
“Kontes ini untuk memotivasi peternak dalam menghasilkan bibit berkualitas, menyediakan stok bibit pengganti indukan yang sudah tidak produktif, memberi apresiasi kepada peternak berprestasi, serta menjadi ajang promosi bibit unggul,” katanya.
Asisten Sekretariat Daerah DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana mengatakan, pengembangan kambing Kaligesing dapat bersinergi dengan dunia pendidikan dan pariwisata. Peternak bisa menggandeng akademisi, misalnya Fakultas Peternakan UGM, serta dukungan penghobi dan sektor pariwisata
“Dengan cara ini kualitas kambing Kaligesing akan semakin meningkat dan menjadi daya tarik bagi masyarakat dari luar DIY,” katanya.
Ketua DPP Perkanas, Muji Rohmat mengatakan, kontes ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga bagian dari rangkaian Bulan Bakti Peternakan. Kontes sebagai sarana pelestarian dan promosi kambing Kaligesing.
“Kambing Kaligesing tidak hanya bernilai dari sisi daging, tetapi juga dari susu yang lebih bergizi, serta seni dalam pemeliharaannya,” katanya.
Paniradya Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho, mengaku, Kontes ini didukung dengan Dana Keistimewaan DIY. Kontes ini bukan sekadar ajang perlombaan, tetapi bentuk penghargaan budaya sekaligus upaya mengoptimalkan potensi peternakan lokal.
“Kegiatan budaya tidak selalu berbentuk tari atau tradisi, tapi juga bisa berupa penghargaan kepada ternak. Dengan kontes ini, harga jual kambing meningkat, dan sekaligus menjadi daya tarik wisata,” jelasnya.
Aris berharap kontes ini mampu menjadi ruang untuk melestarikan sekaligus meningkatkan nilai ekonomi kambing Kaligesing. Adanya kontes ini, harga jual bisa meningkat dan akan menarik kunjungan wisatawan.
“Kontes ini tidak hanya berperan dalam melestarikan budaya lokal, tetapi juga berpotensi memperluas daya tarik wisata dan memperkuat perekonomian masyarakat,” katanya.