KULON PROGO – Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapang) Kabupaten Kulon Progo melakukan uji coba traktor sawah dengan kendali jarak jauh (remote control traktor) di Bulak Ngesti Utomo 2, Ngestiharjo, Wates, Kamis (20/11/2025). Inovasi ini dihadirkan untuk meningkatkan produktivitas sekaligus menarik minat generasi muda agar kembali terjun ke sektor pertanian.
Kepala Dispertapang Kulon Progo, Trenggono Trimulyo, mengatakan modernisasi alat pertanian menjadi strategi untuk menciptakan petani milenial.
“Dengan teknologi modern, kita menghemat tenaga namun hasil tetap maksimal. Harapannya, anak-anak muda kembali tertarik ke sawah,” ujarnya.
Artikel Terkait
Trenggono menyebut pihaknya akan mengupayakan penambahan unit traktor melalui anggaran pusat dan Dana Istimewa (Danais), mengingat keterbatasan APBD. Inovasi ini juga akan diperluas ke wilayah lain yang memiliki areal persawahan di atas 15 hektare dan usia operator yang sudah tua sebagai bagian dari penguatan ketahanan pangan daerah. Traktor ini diharapkan bisa menjangkau seluruh areal lahan
Ketua Unit Pelayanan Jasa Alsintan (Upja Alsintan) Gapoktan Ngestiharjo, Sahadadi Mulyono, menjelaskan bahwa traktor remote control model rotari menjadi solusi atas minimnya operator traktor manual.
“Pengoperasiannya mudah, seperti main video game. Operator tidak perlu berjalan di sawah, cukup duduk di pinggir petak,” jelasnya.
Gapoktan Ngestiharjo akan menyewakan dua unit traktor digital dengan tarif terjangkau berkat subsidi, yakni Rp150 per meter dari harga normal Rp200. Gapoktan dengan 20 kelompok anggota ini mengelola 180 hektare lahan dan setiap tahun memasok lebih dari 1.000 ton gabah ke Bulog.
Bupati Kulon Progo Agung Setyawan, menilai teknologi tersebut mampu membuat pekerjaan tani lebih efisien dan diminati generasi muda.
“Rasanya seperti main game, tapi menghasilkan karya. Ini bagian dari pengembangan kawasan Smart Farming di Ngestiharjo,” ujarnya.
Agung mendorong para petani untuk tidak ragu memanfaatkan teknologi pertanian modern. “Petani adalah profesi mulia yang menyediakan kebutuhan banyak orang. Kita akan sosialisasikan alat ini secara bertahap sesuai kemampuan anggaran,” katanya.















