Mengenal Upacara Adat Joyokusumo di Kokap, Kenang Pejuang Lawan Penjajah Belanda

Sayoto Ashwan

Salah satu adegan dalam pentas seni GSBY 2025 di TMII. (foto: S Ashwan)

KULON PROGO – Warga Padukuhan Sengir, Kalurahan Kalirejo, Kokap memiliki adat dan tradisi yang masih dipegang teguh. Salah satunya menggelar upacara adat Joyokusumo yang rutin dilaksanakan setiap tahun.

Upacara Adat Joyokusumo sudah digelar warga selama puluhan tahun. Setiap tahun tepatnya pada Kamis Wage pada bulan Sapar pada penanggalan Jawa, warga akan menggelar tradisi.

Lurah Kalirejo Lana mengatakan Upacara Adat Joyokusumo salah satu tradisi untuk menghormati terhadap tokoh leluhur setempat Pangeran Bei Joyokusumo. Joyokusumo merupakan pejuang yang gugur dalam melawan anthek-anthek Belanda yang dipimpin oleh Reksodiwiryo.

Pangeran Bei Joyokusumo, gugur dalam keadaan yang kurang pantas. Kepalanya dipenggal penjajah Belanda dan dikubur di Makam Banyusumurup, sedangkan tubuhnya dimakamkan di Bukit Depok Padukuhan Sengir, Kalirejo.

“Pangeran Bei Joyokusumo, dikenal sebagai panglima perang di era perang Diponegoro yang berjuang demi kemerdekaan dan keselamatan rakyat,” kata Lurah Kalirejo Lana di sela pentas Gebyar Seni dan Budaya Yogyakarta (GSBY) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, akhir bulan Mei lalu.

Menurutnya, Makam Joyokusumo di daerah Sengir menjadi pusat spiritual dan sejarah baik dari masyarakat setempat maupun dari luar daerah. Banyak orang berziarah dan tetirah di areal ini.

Untuk mengenang perjuangan Joyokusumo, warga selalu menggelar upacara adat. Kegiatan ini diawali dengan kerja bakti membersihkan area makam sebagai simbol penghormatan dan penyucian tempat yang keramatkan. Pada malam harinya, warga mengadakan doa bersama dan tahlil untuk mendoakan arawah Pangeran Joyokusumo serta para leluhur.

Keesokan harinya, para laki-laki dewasa menyembelih kambing sebagai bagian ritual adat. Uniknya, seluruh proses memasak juga dilakukan oleh para lelaki. Makanan yang telah dimasak tidak boleh dicicipi sedikit pun hingga tiba waktunya Gelar Wilujengan.

Puncak acara ini digelar dengan menggelar kirab budaya, warga akan mengusung gunungan hasil bumi. Selain itu juga ada iring-iringan kesenian tradisional yang diakhiri dengan Gelar Wilujengan dan makan bersama.

”Ini bukan hanya ritual, tetapi juga menjadi simbol identitas, sejarah perlawanan dan kekuatan spiritual masyarakat Sengir yang terus hidup dan diwariskan lintas generasi,” katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kulon Progo, Eka Pranyata mengatakan, Upacara Adat Joyokusumo merupakan salah satu kegiatan adat dan tradisi yang masih dilaksanakan masyarakat. Banyak nilai dan hikmah yang bisa dipetik dari upacara ini.

GSBY 2025 idi TMII menjadi salah satu cara untuk paya mengenalkan seni budaya lokal di tingkatan nasional. Tidak hanya disaksikan warga DIY di perantauan, namun juga sejumlah duta besar negara-negara sahabat.

“Acara ini menjadi ajang silaturahmi, diplomasi budaya, mengenalkan warisan budaya tak benda, juga promosi pariwisata minat khusus,” kata Eka

Rekomendasi Untuk Anda

News

Capaian Sipedet Cantik di 10 Kapanewon 70,3 Persen

KULON PROGO – Capaian pendataan sosial ekonomi berbasis keluarga menggunakan aplikasi Sistem Pendataan Desa Cinta Statistik (Sipedet Cantik) di 10 ...

News

Tokoh Pemuda Papua Pegunungan Melianus Asso Ajak Pemuda Terlibat dalam Pembangunan

PAPUA – Tokoh Pemuda Papua Pegunungan Melianus Asso mengajak anak muda Papua Pegunungan untuk ikut terlibat dalam pembangunan. Usai hajatan ...

News

Turunkan Kemiskinan, Kemenag Kick Off Pemberdayaan masyarakat Berbasis Zakat

KULON PROGO – Kementerian Agama Kabupaten Kulon Progo melaksanakan Kick Off Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Zakat dan Wakaf di Kompleks Pemkab ...

Olahraga

Karang Taruna Pengasih Juara Festival Nglarak Blarak 2025

KULON PROGO – Karang Taruna Kapanewon Pengasih berhasil meraih juara pertama dalam Festival Nglarak Blarak 2025 di Alun-alun Wates, Sabtu ...

News

Tok! Perda Penyelenggaraan Kesejahteraan Lanjut Usia Ditetapkan

KULON PROGO – Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Lanjut Usia ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (Perda) melalui Rapat Paripurna ...

Pariwisata

Karnaval Wisata Pesona Mahardika, Bank Kulon Progo Tampilkan Atraksi Budaya

KULON PROGO – Perumda Bank Pasar Kulon Progo ikut serta dalam karnaval wisata pesona Mahardika, Minggu (24/8/2025). Mereka menampilkan atraksi ...

Tinggalkan komentar