KULON PROGO – Harapan baru mengiringi langkah lima keluarga asal Kabupaten Kulon Progo yang diberangkatkan menuju kawasan transmigrasi Lore Tengah, Sulawesi Tengah. Melalui Program Trans Karya Nusa (TKN). Mereka dilepas Bupati Kulon Progo Agung Setyawan di Ruang Menoreh, Kompleks Pemkab Kulon Progo, Rabu (10/12/2025).
Program transmigrasi ini menjadi peluang bagi keluarga peserta untuk membangun kehidupan yang lebih baik melalui pemanfaatan lahan, pengembangan usaha, serta peningkatan kesejahteraan di wilayah tujuan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kulon Progo, Bambang Sutrisno, mengatakan, kelima keluarga tersebut telah melalui tahapan seleksi ketat, mulai dari verifikasi administrasi, wawancara, hingga pengecekan lapangan. Peserta berasal dari Kapanewon Nanggulan, Pengasih, Galur, Kokap, dan Girimulyo.
Artikel Terkait
“Peserta yang diberangkatkan adalah keluarga yang benar-benar siap secara mental dan administratif untuk mengikuti program transmigrasi,” kata Bambang.
Melalui Program Trans Karya Nusa, para transmigran memperoleh berbagai fasilitas pendukung sebagai bekal awal kehidupan di lokasi baru. Fasilitas tersebut meliputi rumah tinggal, lahan pekarangan, bantuan perbekalan, sarana usaha, catu pangan, fasilitas umum, serta pendampingan sosial dan administrasi dari pemerintah.
Wakil Bupati Kulon Progo, Ambar Purwoko, meminta para transmigran senantiasa menjaga nama baik daerah serta mampu beradaptasi dengan lingkungan baru tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur yang dibawa dari kampung halaman.
“Di manapun panjenengan berada, jagalah sikap dan akhlak. Ingat pepatah, di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” pesan Ambar.
Sementara itu, Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan berharap perjalanan transmigrasi ini menjadi pintu pembuka bagi masa depan yang lebih baik. Ia menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk tetap memberikan dukungan kepada para peserta.
“Jika nanti menghadapi kesulitan, saya siap dihubungi. Semoga langkah ini membawa bapak dan ibu semua menuju keberhasilan dan kesejahteraan,” ujar Agung.
Salah satu peserta transmigrasi, Sujud Rahmanto (31) optimistis dapat membangun kehidupan baru bersama keluarganya di Sulawesi Tengah.















