KULON PROGO – Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo memastikan stok bahan pokok penting (Bapokting) di wilayahnya berada dalam kondisi aman. Meski beberapa komoditas harganya naik, namun pasokan masih aman.
“Ketersediaan bahan pangan dan sembako untuk masyarakat menyambut Nataru dapat dipastikan aman,” kata Wakil Bupati Kulon Progo, Ambar Purwoko, saat memantau harga dan ketersediaan komoditas bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY di Pasar Wates, Jumat (5/12/2026).
Pemantauan dilakukan bersama TPID DIY yang dipimpin Kepala Biro Perekonomian dan Sumber Daya Setda DIY, Eling Priswanto. Meski ditemukan beberapa komoditas mengalami kenaikan harga, khususnya cabai dan bawang merah, namun kondisi secara umum masih terkendali.
Artikel Terkait
“Memang ada kenaikan, tetapi masih dalam batas wajar dan stok tetap aman,” jelasnya.
Eling Priswanto menambahkan bahwa kenaikan harga menjelang hari besar nasional merupakan dinamika umum yang dapat terjadi. Faktor cuaca, serangan hama, serta bencana di sejumlah daerah pemasok turut memengaruhi produksi dan pasokan.
“Kami pastikan kenaikan harga tetap terkendali. Jika terjadi lonjakan yang tidak wajar, pemerintah siap menggelar operasi pasar murah,” ujarnya.
Sejumlah pedagang di Pasar Wates membenarkan adanya kenaikan harga, terutama pada cabai. Tukirah, pedagang cabai, menyebut harga naik hampir dua kali lipat dari Rp37–38.000 menjadi Rp70.000 per kilogram sejak empat hari terakhir.
“Kemungkinan karena hujan, banyak cabai yang rontok atau kena hama,” ungkapnya.
Sementara itu, pedagang daging Zidni juga mencatat kenaikan harga ayam dari Rp38–39.000 menjadi Rp40.000 per kilogram. Kendati demikian, para pedagang mengaku belum merasakan penurunan jumlah pembeli.


















