KULON PROGO – Upaya merawat kerukunan dan memperkuat moderasi beragama di wilayah pelosok kembali ditegaskan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kulon Progo melalui kunjungan silaturahmi dan pendampingan umat di Kapel St Yusuf Wonotawang, Samigaluh, pada Kamis (27/11/2025). Kegiatan yang berlangsung hangat itu menjadi ruang perjumpaan lintas penyuluh agama untuk menyapa dan menguatkan umat di padukuhan paling utara Samigaluh.
Kapel ini terletak di Padukuhan Wonotawang, Sidoharjo, Samigaluh, wilayah paling utara. Penyelenggara Katolik Yohanes Setiyanto, bersama penyuluh agama Katolik, Kristen, Hindu, dan Buddha diterima hangat oleh umat serta pengurus kapel.
Dalam pendampingannya, Yohanes Setiyanto menegaskan komitmen pemerintah dalam merawat keberagaman dan memupuk moderasi beragama di Kulon Progo.
Artikel Terkait
“Kegiatan ini bukan hanya agenda formal, tetapi wujud kasih persaudaraan yang meneguhkan semangat menjaga kehidupan iman dan kerukunan antarwarga,” ujarnya.
Dukuh Wonotawang, Bernadeta Purwaningsih, mengungkapkan bahwa perkembangan iman Katolik di wilayahnya merupakan hasil perjalanan panjang. Hal senada disampaikan tokoh umat Aloisius Triuntoro yang menuturkan bahwa benih iman di Wonotawang dirintis oleh misionaris Romo Pranthaler, SJ, kemudian dilanjutkan oleh katekis pertama, Barnabas Sarikromo.
Tokoh muda setempat, Yohanes Wanto, juga menceritakan upaya memajukan kampung halamannya, termasuk perjuangan menghadirkan listrik yang akhirnya terwujud pada 2013. Sementara itu, Mbah Edi, salah satu umat sepuh, mengaku terharu atas perhatian pemerintah.
“Kami merasa diperhatikan, tidak sendirian,” tuturnya.
Penyuluh Agama Buddha, Saryanto, turut membagikan refleksi tentang nilai kebaikan yang disebutnya sebagai Gusti Allah (Bagusing Ati, Akal lan Polah), bahwa ketulusan hati, akal sehat, dan kehendak baik akan membuahkan hasil yang baik pula.
Kegiatan diakhiri dengan doa bersama secara Kristen dan kunjungan ke salah satu sumber mata air yang selama ini dimanfaatkan masyarakat setempat.















