My Esti Wijayati Pastikan Dana Keistimewaan DIY 2026 Tembus Rp1 Triliun

Sayoto Ashwan

Anggota DPR RI asal DIY My Esti Wijayati bertemu dengan ribuan pelajar SMA/SMK Kulon Progo di Taman Budaya Kulon Progo, Sabtu (20/9/2025). (Foto: S Ashwan)

KULON PROGO – Anggota DPR RI asal DIY My Esti Wijayati memastikan Dana Keistimewaan DIY untuk tahun 2026 tembus Rp1 triliun. Pemerintah sempat menurunkan alokasi anggaran ini menjadi Rp500 miliar.

“Saya pastikan tetap Rp1 triliun, tidak jadi Rp500 miliar,” kata Esti pada Semarak Kebudayaan di Taman Budaya Kulon Progo, Sabtu (20/9/2025).

Esti yang duduk sebagai anggota Badan Anggaran DPR RI ini mengatakan, pada pidato kenegaraan Presiden Prabowo sempat menyampaikan alokasi Dana Keistimewaan DIY turun menjadi Rp500 miliar. Dia kemudian berjuang melalui banggar dan rapat kerja.

“Awalnya naik menjadi Rp750 miliar, tetapi saya minta naik dan akhirnya disetuui kembali Rp1 triliun,” kata Wakil ketua Komisi X DPR RI ini.

Anggaran Dana Kesitimewaan ini nantinya bisa dipakai untuk berbagai kegiatan budaya, pemberdayaan masyarakat. Salah satunya dalam program pendidikan dan juga pengentasan kemiskinan.

“Dana ini juga untuk program pendidikan di DIY,” katanya.

Esti mengatakan, angka rata-rata sekolah di Kulon Progo masih rendah, hanya sekitar 9,18 tahun setara dengan SMP. Angka ini jauh dibanding dengan kabupaten/kota lain di DIY.

Rendahnya angka ini tidak lepas dari kemiskinan yang tinggi dan kondisi geografis. Banyak warga yang tinggal di Perbukitan Menoreh yang mengalami putus sekolah. Hal ini tidak boleh lagi terjadi, karena pemerintah telah mengalokasikan anggaran pendidikan yang besar.

Syarat untuk memperoleh dari keluarga dengan pendapatan di bawah Rp4 juta, bukan anak dari ASN, TNI/Polri dan beberapa jabatan lain. Program PIP untuk jenjang SD setiap anak akan mendapat bantuan Rp450.000 per tahun. Dana ini untuk mendukung kegiatan pendidikan. Sedangkan SLTP Rp750.000 dan SMA/SMK Rp1 juta.

Sedangkan untuk Program KIP Kuliah yang dulu berupa Bidik Misi untuk tahun 2025-2026 besaran ini turun menjadi Rp4,5 juta per semester. Penurunan jumlah tersebut bisa menyebabkan persoalan besar dan menyebabkan universitas menjadi ragu untuk menerima KIP kuliah.

“Saya minta teman-teman di DDPR Kulon Progo ikut mengawal program pendidikan agar tepat sasaran,” ujarnya.

Rekomendasi Untuk Anda

Olahraga

1.017 Pelari Ramaikan BiosfeRun 2025, Lintasi Perbukitan Menoreh

KULON PROGO – Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) menggelar BiosfeRun 2025, Minggu (19/10/2025). event ini diikuti 1.017 pelari dari 18 ...

News

Kepala Suku Besar Puncak Daibenus Murib: Bersatu Jaga Keamanan

ILAGA – Kepala Suku Besar Kabupaten Puncak Daibenus Murib mengajak seluruh warga untuk menjaga situasi keamanan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Warga ...

Ekbis

Kontes Kambing PE 2025, Jaga Ternak Unggul dan Produktif

KULON PROGO – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo bekerja sama dengan Fakultas Peternakan UGM menggelar Kontes Ternak Kambing ...

News

Kementerian Agama Kulon Progo Ukur Arah Kiblat di 5 Lokasi Strategis

KULON PROGO – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kulon Progo melakukan pengukuran arah kiblat di lima titik di Wates, Senin (13/10/2025). ...

News

Kulon Progo Raih Penghargaan Terbaik II Paritrana Award DIY 2025

KULON PROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo meraih penghargaan terbaik 2 Paritrana Award Kategori Pemerintah Kabupaten/Kota tingkat DIY Tahun 2025. ...

Ekbis

Pasar Otomotif di Kulonprogo Lesu, Dedy Mobilindo Malah Buka Showroom Pengasih

KULON PROGO – Dedy Mobilindo membuka showroom baru di Ruko Margosari, Pengasih, Senin (13/10/2025). Penambahan outlet penjualan ini untuk memperluas ...

Tinggalkan komentar