KULON PROGO – Wakil Bupati Kulon Progo Ambar Purwoko membuka Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung tahao III tahun 2025 di Balai Budaya, Tuksono, Sentolo, Rabu (23/7/2025). Uniknya saat membuka kegiatan ini, wabup memakai baju seperti militer.
“TMMD tidak sekadar mewujudkan pembangunan infrastruktur, tetapi diharapkan mampu membangun ketahanan sosial, ekonomi, dan budaya,” kata Ambar.
Menurutnya, TMMD menjadi bukti persatuan dan nilai kegotongroyongan masih ada dalam membangun desa. Membangun bisa dilaksanakan dari pinggiran yang selama ini belum tersentuh.
Artikel Terkait
“Harapan kita desa tidak hanya kuat secara infrastruktur, tapi juga kuat secara karakter dan wawasan,” katanya.
Ambar berharap TMMD menjadi ajang membangun kepercayaan, kebersamaan, dan kepedulian. Ketika warga, aparat desa, TNI, Polri, dan semua unsur bergotong royong, maka di situlah ketahanan bangsa dibangun.
“Mari kita kawal pelaksanaannya bersama, pastikan manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat, dan jadikan ini sebagai momentum kebangkitan desa,” tutur Ambar.
Sementara itu, Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Kodim 0731/Kulon Progo Kapten Kav Budiono mengatakan, dalam TMMD ini akan dilaksanakan pembangunan rabat beton sepanjang 632 meter, pembangunan satu unit pos ronda dan pengecatan satu unit masjid. Selain itu ada berbagai penyuluhan, yang relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
Sumber dana berasal dari APBD Provinsi Rp75 juta, APBD Kabupaten Rp182,5 juta dan APBDKal Rp25,02 dengan total Rp382,520 juta.
“Kegiatan ini dilaksanakan selama 30 hari, mulai tanggal 23 Juli sampai dengan 21 Agustus 2025 dengan melibatkan 70 orang personil dari TNI/Polri, relawan, masyarakat dan aparat pemerintah,” katanya.