KULON PROGO – Komunitas Relawan Ambulans Barat (RAB) menggelar Sarasehan dan Pelatihan Relawan Ambulans Barat 2025 sebagai upaya memperkuat solidaritas, meningkatkan kompetensi, serta menyatukan semangat kemanusiaan para relawan ambulans. Kegiatan ini dilaksanakan di Kopi Jolotundo, Wates, Kulon Progo, Minggu (14/12/2025).
Sarasehan ini menjadi wadah silaturahmi sekaligus penguatan kapasitas relawan dalam penanganan medis darurat, percepatan respons layanan kesehatan, serta peningkatan keselamatan pasien di lapangan.
Ketua Panitia, Kelik Setyawan, mengatakan, berharap keberadaan relawan ambulans mendapat perhatian dan dukungan lebih besar dari Pemerintah Kabupaten Kulon Progo. Selama ini relawan bekerja tanpa pamrih.
Artikel Terkait
“Harapan kami, ke depan Pemkab Kulon Progo dapat memberikan apresiasi dan dukungan lebih kepada teman-teman relawan ambulans yang selama ini bekerja tanpa pamrih,” ujar Kelik.
Wakil Bupati Kulon Progo, Ambar Purwoko, menyampaikan rasa bangga dan penghargaan atas dedikasi para relawan ambulans yang selama ini menjalankan tugas kemanusiaan. Relawan ambulans menjalankan profesi mulia yang menuntut kesiapsiagaan penuh selama 24 jam.
“Saya ingin dekat dengan relawan, karena apa yang panjenengan lakukan adalah kerja kemanusiaan yang luar biasa,” tutur Ambar.
Ambar menekankan pentingnya menjaga komunikasi dan jejaring antarrelawan, baik lintas wilayah di DIY maupun Jawa Tengah. Pemkab Kulon Progo siap mendampingi dan menindaklanjuti berbagai kebutuhan relawan.
“Komunikasi harus dijaga supaya kita bisa bersinergi dan berkolaborasi,” tegasnya.
Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan peresmian Sekretariat Komunikasi Relawan Ambulans Barat oleh Wakil Bupati Ambar Purwoko yang ditandai dengan pemukulan bedug di Cafe Selaras, Kopi Jolotundo.
Setelah peresmian, para relawan mengikuti pelatihan penanganan kedaruratan, pengecekan kelengkapan ambulans, serta simulasi kesiapan evakuasi korban kecelakaan lalu lintas guna meningkatkan profesionalisme dan keselamatan dalam bertugas.
Salah satu relawan, Muhammad Zaky dari Pandak Ambulans, mengaku telah bergabung sebagai relawan selama hampir satu tahun. Ia berharap ke depan relawan ambulans mendapat kemudahan akses administrasi, khususnya saat menangani kasus-kasus darurat.
“Saya berharap relawan ambulans bisa lebih mudah mendapatkan akses administrasi agar tugas di lapangan, terutama dalam kondisi darurat, bisa berjalan lancar,” ujarnya.















