Sinergi Pemkab Kulon Progo-YAKKUM Berdayakan Penyandang Disabilitas Psikososial

Sayoto Ashwan

Pemkab Kulon Progo bersinergo dengan Yakkum dalam pemberdayaan penyandang disabilitas psikososial. (foto: istimewa)

KULON PROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo berkolaborasi dengan Pusat Yayasan Kristen untuk Kesehatan Umum (YAKKUM) dalam penanganan kesehatan jiwa serta pemberdayaan penyandang disabilitas psikososial (ODDP). Yakkum berkomitmen menjadikan penyandang disabilitas hidup secara mandiri.

Perwakilan YAKKUM, Eko Harsono mengatakan, mereka akan melanjutkan program penguatan yang sebelumnya sudah berjalan. Fokus utama adalah kolaborasi dalam layanan kesehatan jiwa, termasuk pendampingan di masyarakat dan balai rehabilitasi, pengembangan kelompok swabantu, pelatihan kader, serta penguatan kelembagaan Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) tingkat kabupaten dan kapanewon.

“Kami berkomitmen mewujudkan dukungan menyeluruh bagi ODDP agar dapat hidup mandiri dan inklusif di masyarakat, melalui pendekatan komunitas, kegiatan produktif, dan layanan harian berbasis masyarakat (Community Mental Health Center/CMHC),” kata Eko.

CMHC merupakan wadah layanan harian seperti konseling, pemeriksaan kesehatan dasar, hingga pelatihan kerja dan kegiatan seni. Layanan ini didesain untuk menjembatani ODDP dengan masyarakat dan dunia kerja agar stigma dan hambatan sosial dapat dikurangi.

“Kelanjutan program yang akan dilaksanakan ini diharapkan dapat mewadahi berbagai program secara terukur dan terarah karena adanya evaluasi dari program sebelumnya,” katanya.

Staf Ahli Bidang Kesejahteraan Rakyat dan SDM, Heri Darmawan menyambut baik kerja sama dengan YAKKUM sebagai wujud komitmen bersama dalam membangun Kulon Progo yang lebih inklusif dan berkeadilan sosial. Program yang sudah dirintis harus dilanjutkan.

“Pemkab tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi dan sinergi menjadi kunci agar upaya kita lebih terarah dan efektif,” ujarnya.

Asda I Jazil Ambar Was’an mengatakan, edukasi mengenai kesehatan jiwa harus menyasar penyintas, keluarga dan lingkungan sosialnya. Rehabilitasi terbaik adalah ketika masyarakat dan keluarga menjadi tempat kembali yang aman dan suportif.

“Peran tokoh masyarakat dan agama juga perlu dilibatkan dalam proses ini,” ucapnya.

Kapanewon Pengasih menjadi kapanewon percontohan dalam pelaksanaan layanan harian, yang mencakup konseling dan pemeriksaan dasar, olahraga, kegiatan seni budaya, dan kegaiatan-kegiatan produktif lainnya dengan dukungan dari lintas OPD.

Rekomendasi Untuk Anda

Pariwisata

Tingkatkan Kualitas SDM Pariwisata, BPOB Latih Pemandu Wisata Kulon Progo

KULON PROGO — Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) melatih kemampuan pemandu wisata yang ada Kalurahan Sidoharjo, Samigaluh, Kulonprogo, Kamis (9/10/2025). ...

News

Jelang Hari Jadi Kulon Progo Bupati Ziarah ke Makam Sri Sultan HB X di Imogiri

KULON PROGO – Jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo menggelar ziarah dan tabur bunga ke Sri Sultan HB IX di ...

News

Pembukaan TMMD Sengkuyung Tahap IV 2025 di Gotakan, Bangun Rabat Beton 545 Meter

KULON PROGO – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap IV Tahun Anggaran 2025 dilaksanakan di Padukuhan IV, Kalurahan ...

News

Tingkatkan Profesionalisme, 21 Guru Madrasah di Kulon Progo Ikuti PIGPM

KULON PROGO – Sebanyak 21 guru madrasah dari berbagai satuan pendidikan di Kulon Progo mengikuti Program Induksi Guru Pemula Madrasah ...

News

Diskominfo Kulon Progo Sosialisasi dan Bimtek Arsitektur Rencana SPBE Tahun 2025

KULON PROGO – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kulon Progo menyelenggarakan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Arsitektur dan Peta ...

News

Santunan Kecelakaan di DIY Capai Rp88 Miliar

KULON PROGO – PT Jasa Raharja telah menyalurkan santunan kecelakaan di wilayah DIY senilai Rp88 miliar. Kabupaten Kulon Progo paling ...

Tinggalkan komentar