Tari Angguk, Ikon Kesenian Kulon Progo Bernilai Ekonomi

Sayoto Ashwan

Anggota DPRD DIY Akhid Nuryati menjadi narasumber dalam seminar yang digelar Kaukus Perepuan Parlemen di Pengasih, Minggu (2/11/2025). (foto: istimewa)

KULON PROGO – Anggota Komisi A DPRD DIY, Akhid Nuryadi menyebut Tari Angguk telah menjadi ikon Kabupaten Kulon Progo yang harus dijaga dan dilestarikan. Tarian ini menjadi wujud nyata kontribusi perempuan dalam pembangunan dan pemberdayaan sektor ekonomi secara mandiri.

“Ini (Tari Angguk) sudah menjadi ikon Kabupaten Kulon Progo yang menjadi bentuk nyata partisi[asi perempuan dalam pembangunan dan pemberdayaan ekonomi secara mandiri,” kata Akhid pada Seminar Perempuan Dalam Pembangunan Melalui Ekonomi Kebudayaan yang diinisiasi oleh Kaukus Perempaun Parlemen (KPP) DPRD DIY di Pengasih, Minggu (2/11/2025).

Mantan Ketua DPRD Kulon Progo ini mengaku banyak menerima keluhan dan aspirasi pelaku tari angguk. Mereka mengeluhkan sepinya jobs terkait pentas seni. Apalagi muncul isu adanya pelarangan Tari Angguk di sekolah.

Seminar ini menjadi bagian penting untuk menampung aspirasi pelaku seni. Mereka mengundang Disdikpora, Dinas Kebudayaan, seniman dan budayawan untuk menampung dan mencari solusi atas permasalahan yang ada.

“Masalah ini harus dicari solusi bersama agar Tari Angguk bisa terus berkembang dan membawa kontribusi dalam pembangunan,” kata politisi PDIP yang juga Ketua Forum Tari Angguk ini.

Dosen ISI Yogyakarta, Gandung Jatmiko menyayangkan jika Tari Angguk dilarang untuk berkembang. Sebab kesenian ini menjadi seni pertunjukan yang berdampak ekonomi. Sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk melindungi dan mengembangkan seni tradisional yang sudah berkembang.

“Ini telah menjadi kesenian tradisional yang berdampak terhadap ekonomi yang harus dilindungi dan dikembangkan,” katanya.

Sejarah Tari Angguk awalnya mnejadi kesenian religius untuk kegiatan dakwah. Dalam perkembangnnya dijadilat alat untuk melawan penjajahan dan kini menjadi seni pertunjukkan untuk menghidupi seninman.

“Kalau ujung jari kita tertusuk duri, maka tidak perlu kita mengamputasi lengan atau bahu kita” kata Gandung.

Pakar Ekonomi Universitas Muhamadiyan Yogyakarta (UMY) Ahmad Ma’ruf menyatakan, Tari Angguk merupakan bentuk praktek dari ekonomi kreatif. Angguk telah menjadi seni pertunjukan yang mengandung inovasi, memiliki nilai jual karena faktanya angguk sudah menjadi identitas atau ikon bagi Kulon Progo sejak lama.

“Ikon yang sudah dikenal itu dipertahankan bahkan kalau perlu dikapitalisasi agar semakin punya nilai tambah,”ujar Ma’ruf.

Ketua Dewan Kebudayaan Kulon Progo, Umar Sanusi mengatakan Tari Angguk adalah produk kebudayaan yang perlu diatur segmentasi ruangnya. Perlu dipikirkan pertunjukan angguk sebagai seni religi dan pertunjukan angguk sebagai tontontan yang bernilai ekonomi.

Rekomendasi Untuk Anda

News

HKSN 2025 di Kulon Progo, Merawat Solidaritas, Kuatkan Kepedulian Sosial

KULON PROGO – Semangat kebersamaan dan kepedulian sosial kembali diteguhkan dalam peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2025 yang digelar ...

Tokoh

Tokoh Masyarakat Tembagapura Ajak Warga Tolak Provokasi Jelang Natal

MIMIKA – Tokoh masyarakat Distrik Tembagapura, Derek Alom, mengajak seluruh warga untuk tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang berpotensi mengganggu ...

News

Belajar di Luar Kelas, Siswa MTsN 6 Kulon Progo Jelajahi Surabaya–Malang

KULON PROGO – Pembelajaran tak selalu harus berlangsung di dalam kelas. MTsN 6 Kulon Progo membuktikan hal tersebut melalui kegiatan ...

Ekbis

Siswa MTsN 1 Kulon Progo Rintis Bisnis Kripik Pisang Coklat

KULON PROGO – Sejumlah siswa MTsN 1 Kulon Progo berkreasi dan mencoba berbisnis. Mereka merintis usaha kripik pisang coklat yang ...

News

Menggapai Asa di Tanah Baru, 5 Keluarga Kulon Progo Transmigrasi ke Sulawesi Tengah

KULON PROGO – Harapan baru mengiringi langkah lima keluarga asal Kabupaten Kulon Progo yang diberangkatkan menuju kawasan transmigrasi Lore Tengah, ...

News

Relawan Ambulans Barat Perkuat Solidaritas dan Profesionalisme Layanan Darurat

KULON PROGO – Komunitas Relawan Ambulans Barat (RAB) menggelar Sarasehan dan Pelatihan Relawan Ambulans Barat 2025 sebagai upaya memperkuat solidaritas, ...

Tinggalkan komentar