Wabup Kulon Progo Ambar Purwoko Ingin Produk UMKM Masuk Tomira

Sayoto Ashwan

Sejumlah pelaku UMKM beraudiensi dengan Wabup Kulon Progo Ambar Purwoko di Aula Adikarto, Komplek Pemkab Kulon Progo, Rabu (16/4/2025). (foto: istimewa)

KULON PROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo berkomitmen untuk membantu pengembangan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Produk UMKM harus lebih dikenal pasar dan masuk ke toko milik rakyat (Tomira).

Wakil Bupati Kulon Progo, Ambar Purwoko mengatakan, Pemkab berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan UMKM melalui berbagai program dan kebijakan. Salah satunya dalam optimalisasi peran Tomira sebagai etalase produk unggulan daerah.

“Intinya adalah mencarikan solusi yang terbaik, niat kami adalah untuk menghidupkan UMKM,” ujar Ambar saat menerima audiensi pelaku UMKM di Aula Adikarta, Rabu (16/4/2025).

Pertemuan tersebut secara khusus membahas strategi optimalisasi pemasaran dan penjualan produk-produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal melalui Toko Milik Rakyat (Tomira) pada Rabu (16/4/2025) di Aula Adikarta.

Pertemuan ini dihadiri sejumlah pengurus dan anggota koperasi yang bergerak di berbagai sektor. Forum ini digelar untuk menampung aspirasi para pelaku UMKM pada Tomira.

“Marilah kita bersama-sama terbuka mencarikan solusi, supaya koperasinya lancar, UMKM-nya lancar itu,” katanya.

Menurutnya, adanya sinergi yang kuat produk UMKM dengan Tomira akan berkontribusi pada perekonomian daerah. Hal ini juga akan membawa perubahan menuju Kulon Progo yang lebih baik.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kulon Progo, Iffah Mufidati berharap adanya dukungan dari Pemkab Kulonprogo untuk memperbanyak produk UMKM yang masuk ke Tomira. Sesuai perda, amanahnya adalah 30 persen.

“Semakin banyak produk yang masuk, semakin mudah mencapai target 30 persen,” katanya.

Seluruh koperasi yang menaungi produk UMKM Tomira untuk memproduksi dan mengirimkan produknya secara berkelanjutan. Hal ini berpengaruh terhadap performa toko.

“Kita bersanding dengan produk profesional, sehingga apabila produk kita tidak continyu maka akan di-cut. Karena akan mempengaruhi brand image dan kesetiaan pelanggan,” kata Iffah.

Rekomendasi Untuk Anda

Tokoh

Jelang PSU Gubernur Papua, Tokoh Masyarakat Seireri Ajak Warga Jaga Kamtibmas

JAYAPURA – Tokoh masyarakat Seireri, Marthen Rumbekwan mengajak masyarakat untuk menjaga kedamaian dan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) Papua ...

Ekbis

13th ITTI Expo 2025, Dekranasda Kulon Progo Promosikan Produk Unggulan

YOGYAKARTA – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kulon Progo mengikuti pameran 13th Indonesia Tourism Trade & Investment Expo yang dilaksanakan ...

News

Kunjungi PDAB Tirtatama, Komisi B DPRD DIY Minta Kontribusi terhadap PAD

BANTUL – Komisi B DPRD DIY melakukan kunjungan kerja di Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB) Tirtatama yang berada di Bantar, ...

News

Lestarikan Permainan Tradisional lewat Lomba Estafet Egrang

KULON PROGO – SD Negeri 2 Sentolo menggelar lomba estafet egrang yang diikuti 33 SD yang ada di Kapanewon Sentolo, ...

News

Kantor Kemenag Cilacap Studi Tiru Zona Integritas di Kulon Progo

KULON PROGO – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Cilacap melaksanakan studi tiru terkait pembangunan zona integritas di Kemenag Kulon Progo, ...

News

Waduh, 229 Warga Kulon Progo Terinfeksi HIV/AIDS

KULON PROGO – Wakil Bupati Kulon Progo Ambar Purwoko menyebut ada 229 warga Kulon Progo yang terinfeksi HIV/AIDS. Butuh sinergistas ...

Tinggalkan komentar