KULON PROGO – Sebanyak 242 pramuka penegak dan pandega dari lima Kwartir Cabang se DIY mengikuti perkemahan Wirakarya DIIY 2025 di Kampung Pramuka Sokorojo, Wijimulyo, Nanggulan, Jumat (4/7/2025). Peserta diajak untuk menggali dan mengembangkan potensi kampung pramuka, khususnya di Sokorojo yang memiliki potensi wisata.
Perkemahan ini mengusung tema Penegak dan Pandega DIY Bersama Berkarya, Berdampak Nyata, Membangun Yogyakarta dan slogan kegiatan adalah Gumregah, akronim dari Guyub, Makarya, Greget, Sumringah.
“DI DIY ada 11 kampung pramuka salah satunya di sini. Kemah Wirakarya ini fokus pada community services dan community development,” kata Humas Kwarda DIY, Choiri.
Artikel Terkait
Kampung Pramuka Sokorojo memiliki potensi pariwisata, dari potensi alam, dan masyarakat. Kegiatan ini akan ada satu fokus yaitu Community Development.
“Nanti akan ada pelatihan kepada masyarakat kemudian ada Community Services,” jelas Choiri.
Pemilih Kampung Pramuka Sokorojo ini karena masih membutuhkan adanya Community Development dan Community Services, khususnya dalam hal pengelolaan sampah berkelanjutan. Sebelumnya telah dilakukan surveu terkait pengelolaan sampah.
”Kegiatan ini bukan hanya sekadar seremonial, tapi juga memberikan kontribusi yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” katanya. .
Dalam pembukaan kemah ini, juga diresmikan prasasti sebagai penanda kampung pramuka sokorojo oleh Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan. Dia berharap kegiatan Pramuka ini dapat memberikan manfaat dan meninggalkan kebaikan yang tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga membangun hubungan sosial yang kuat antara pemuda dan masyarakat.
“Kemah wirakarya ini bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar karena akan banyak mengedukasi masyarakat dan juga menjadi sebuah pengalaman,” kata Agung.