KULON PROGO – Warga Padukuhan Kriyan, Kalurahan Karangwuni, Wates melakukan penguatan tanggul sungai Serang yang kritis. Langkah ini dilakukan sebagai langkah mitigasi bencana banjir akibat cuaca ekstrem, Sabtu (21/12/2025).
Penguatan dilakukan dengan membangun tanggul darurat menggunakan karung berisi pasir dan tanah uruk. Selanjutnya karung ini dipasang di sejumlah titik rawan longsor di sepanjang Sungai Serang.
Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan mengatakan, mitigasi dini menjadi prioritas karena lebih efektif dibandingkan evakuasi saat bencana sudah terjadi. Terdapat tiga titik tanggul tergerus di wilayah Karangwuni dengan total panjang sekitar 300 meter.
Artikel Terkait
“Hari ini kita melkaukan mitigasi darurat bencana. Curah hujan yang tinggi menyebabkan debit air Sungai Serang meningkat, katanya.
Setidaknya ada 70 warga bersama BPBD, Pemerintah Kalurahan, dan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) yang terlibat dalam gotong royong ini. Pemkab Kulon Progo juga telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak untuk penanganan lanjutan.
Lurah Karangwuni, Anwar Musadad mengatakan, penguatan tanggul darurat ini merupakan upaya ketiga yang dilakukan warga dalam beberapa tahun terakhir. Meski efektif menahan luapan air, ia menegaskan solusi permanen sangat dibutuhkan.
“Kami berharap BBWS Serayu Opak segera melakukan penanganan permanen agar warga yang tinggal di bantaran sungai merasa aman,” pungkasnya.















