KULON PROGO – Ratusan pedaang kaki lima (PKL) yang setiap hari mangkal di seputaran Alun-alun Eates menggelar aksi di Gedung DPRD Kulon Progo, Minggu (10/2/2025). Mereka berharap rencana penataan Alun-alun Wates (Alwa) tetap dilanjutkan.
Aksi ini diawali dengan long march dari air mancur yang ada di alun-alun sisi selatan. Peserta aksi kemudian ke arah barat melalui Rutan Wates, Kodim, UNY, PMI dan masuk ke Gedung DPRD. Mereka juga membawa spanduk bertuliskan harapan terkait dengan penataan kawasan Alun-alun Wates.
Koordinator Paguyuban PKL Alwa, Bimo Prasetyo mengatakan, aksi ini diikuti tujuh paguyuban yang terdiri atas lima paguyuban PKL kuliner dan dua paguyuban pengelola wahana permainan. Mereka ingin agar penataan Alwa tetap dilanjutkan di tahun 2025.
Artikel Terkait
Menurutnya, penataan Alwa sangat diperlukan. Fasilitas umum yang ada sangat terbatas. Tidak ada tempat ibadah (mushola) sehingga pedagang membuat tempat darurat agar pedagang dan pengunjung bisa melaksanakan sholat.
“Toilet juga kurang, syukur lintasan lari segera diwujudkan,” katanya.
Menurutnya, aksi ini merupakan buntut adanya informasi penataan Alwa yang akan ditunda. Untuk itulah mereka mendatangi wakil rakyat agar ikut berjuang mengawal aspirasi mereka.
“Alwa telah menjadi icon dan daya tarik wisata, yang akan berpengaruh terhadap penghasilan kami,” katanya.
Sampai di Gedung DPRD, massa disambut oleh Ketua DPRD Aris Syarifuddin bersama sejumlah anggota dewan. Bahkan Aris ikut menandatangi spanduk yang berisi komitmen dan dukungan terhadap penataan Alwa.
“Memang penataan Alwa sangat diperlukan karena kondisi di sana masih kurang memadai,” katanya.
Sebenarnya penataan Alwa sudah disiapkan sejak 2022. Penataan ini menjadi bagian dari penataan Kota Wates. Alwa juga menjadi bagian segitiga emas bersama Taman Budaya Kulon Progo, dan Taman Wana Winulang.
“Kami siap mengawal aspirasi dan keluh kesah dari pedagang,” katanya.